Dampak Pandemi Covid-19, Jerman Alami Resesi

Baca Juga

MATA INDONESIA, BERLIN – Dampak Pandemi Covid 19 ini memang luar biasa ke sejumlah negara. Setelah Singapura, Korea Selatan, Italia, dan Prancis, kali ini Pemerintah Jerman mengonfirmasi negaranya mengalami resesi.

Seperti diberitakan Reuters, Jerman kembali mencatat kontraksi pada ekonominya di kuartal-II 2020. Diperkirakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman minus 10 persen pada kuartal kedua tahun ini. Jika benar, ini merupakan level terparah sepanjang sejarah. Artinya, Jerman bakal masuk jurang resesi menyusul Singapura dan Korea Selatan yang telah mengumumkan PDB-nya terlebih dahulu.

Mengutip AFP, Kamis 30 Juli 2020, ekonomi Jerman terkontraksi pada periode April-Juni karena penguncian wilayah (lockdown) yang diberlakukan di tengah pandemi virus corona (covid-19). Padahal, kuartal sebelumnya, ekonomi Jerman sudah minus 2,2 persen.

Dengan ini, Pemerintah Jerman mengonfirmasi resesi. Resesi adalah keadaan di mana pertumbuhan ekonomi turun minus dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. ”Ini adalah penurunan paling tajam sejak perhitungan PDB triwulan untuk Jerman sejak 1970.” pengumuman singkat dari Biro Statistik Jerman.

Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier mengungkapkan pandemi covid-19 akan mendorong negaranya, termasuk negara-negara Uni Eropa, ke jurang resesi terparah sepanjang sejarah pascaperang Dunia II.

Altmaier membela ekonomi Jerman tidak 100 persen buruk. Dibanding dengan negara-negara Eropa lainnya, Jerman diklaim masih lebih baik. Bahkan, ia menilai Jerman cukup bertahan dengan kencangnya guncangan pandemi covid-19.

Apalagi, sejak Mei lalu, pemerintahannya telah melonggarkan penguncian wilayah di Jerman, seiring dengan terkendalinya tingkat penularan virus corona.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini