Buah Kiwi Zespri Asal Australia Terindikasi Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Tak hanya manusia dan hewan, tumbuhan pun seperti buah bisa terkena virus Corona.

Salah satunya adalah Buah Kiwi Zespri dari Australia. Pemerintah Cina telah menarik buah ini dari sejumlah rak supermarket. Hal ini setelah beberapa buah tersebut dites dan dinyatakan positif Covid-19.

Menurut Stuff,  laporan yang diterbitkan oleh Global Times, sebuah taabloid nasionalis yang memiliki hubungan kuat dengan Partai Komunis Cina pada Jumat 24 September 2021 menyebutkan, sampel buah kiwi yang dites berasal dari Selandia Baru. Buah itu dijual di supermarket yang berada di Provinsi Jiangsu, Cina. Sebelumnya buah itu dikirim dari Kota Tauranga, Selandia Baru, pada 16 Agustus 2021. Pengirimannya sehari sebelum wabah terbaru Covid-19 di Selandia Baru.

”Kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan segera meluncurkan rencana manajemen darurat kami dan secara aktif bekerjasama dengan lembaga pemerintah terkait untuk melacak pengiriman produk,” kata Kepala Eksekutif Zespri, Dan Mathieson dalam sebuah email ke industri buah kiwi, Jumat.

Mathieson mengonfirmasi bahwa buah Zespri bulan lalu itu telah menjalani tes. Hasilnya negatif. Disinfeksi pun telah dilakukan sesuai standar protokol bea cukai Cina sebelum didistribusikan. Adapun kata dia, tes positif  berasal dari distributor lapis kedua di Provinsi Hefei, yang merupakan tetangga Provinsi Jiangsu.

”Sementara semua tes investigasi selanjutnya dari buah yang tersisa dari batch dalam stok kembali negatif. Tim bekerja sangat keras untuk mengelola situasi dengan bergerak sangat cepat,” katanya.

Pihak berwenang pun mendesak masyarakat yang pernah ke supermarket atau mengonsumsi buah tersebut dari toko antara tanggal 12-23 September untuk mematuhi langkah-langkah pemeriksaan kesehatan.

Direktur Penelitian Sekolah Ilmu Kedokteran Hewan Universitas Massey, Profesor Nigel French mengatakan, Covid-19 tidak bertahan dengan baik pada permukaan, termasuk makanan. ”Virus itu tidak bertahan dengan baik sama sekali (di permukaan). Jika tidak, kita akan melihat banak kasus yang terkait dengan makanan dan permukaan,” ujarnya.

“Ini adalah virus di udara yang harus masuk ke rongga hidung dan saluran pernafasan. Virus itu tidak menular melalui konsumsi lewat mulut,” katanya.

Menurut dia, jika partikel virus terdeteksi, bisa datang dari mana saja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini