Home Headline BRIN Beri Penjelasan Soal Banjir Saat Kemarau di Pulau Jawa

BRIN Beri Penjelasan Soal Banjir Saat Kemarau di Pulau Jawa

0
174
ilustrasi banjir

MATA INDONESIA, JAKARTA – Beberapa hari terakhir sejumlah wilayah di Indonesia diterjang banjir. Kejadian banjir di Ciamis-Pangandaran Jawa Barat menyebabkan longsor dan merendam 517 hektare sawah produktif hingga menyebabkan longsor dan menimbulkan korban jiwa.
Menurut data dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) potensi banjir mulai terjadi di sepanjang musim kemarau pada tahun ini sejak Maret 2022 lalu.

“Banjir juga terjadi di DKI Jakarta, setelah diguyur hujan persisten sejak Sabtu dini hari (21/5/2022). Di Jawa Tengah, banjir bandang terjadi di Kulon Progo, Jogja dan Kendal, Jawa Tengah karena luapan sungai yang merendam 21 kelurahan di wilayah tersebut,” ujar Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, Bandung.

Berdasarkan data dari Kajian Awal Musim Wilayah Indonesia Jangka Madya (KAMAJAYA) BRIN sejumlah wilayah di Indonesia khususnya Jawa berpotensi alami kemarau basah atau tidak mengalami kemarau sama sekali. Wilayah yang memiliki potensi tersebut yakni Bogor, Jakarta, Bandung, Purwakarta, Puwokerto, Yogyakarta dan wilayah lainnya.

“Berdasarkan kategori intensitas hujan selama tiga dasarian berturut-turut yang tidak pernah kurang dari 150 milimeter sehingga kriteria musim kemarau tidak pernah terjadi di wilayah-wilayah itu,” kata Erma.

Di beberapa wilayah intensitas hujannya rata-rata memiliki potensi hujan ekstrem hingga 400 milimeter selama dasarian atau sepuluh hari.

“Seperti terjadi pada bulan Mei dasarian ketiga (21-31 Mei) saat ini. Meskipun demikian, bulan Mei masih berada pada periode awal terjadinya peningkatan signifikan hujan pada musim kemarau,” ungkap Erma.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here