Alarm BMKG  Sudah Keluarkan Sinyal. Hati-hati, dengan Ancaman Karhutla

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memberi alarm, terutama berkait dengan  prediksi kemarau tahun 2023  yang lebih kering.

“Kalau tiga tahun terakhir saat musim kemarau masih sering terjadi hujan, maka tahun ini intensitas hujan akan jauh menurun,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta.

Dampak dari kemarau yang lebih kering tentu harus diantisipasi jauh jauh hari. Pengalaman Indonesia setiap mengalami musim kering selalu mengundang  potensi kebakaran hutan dan lahan, sehingga pencegahan harus dilakukan sejak dini sebagai bentuk antisipasi.

Berkenaan dengan perubahan dari ïklim” basah ke iklim yang lebih “kering” ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam arahannya pada  Rapat Pimpinan (Rapim) TNI dan Polri Tahun 2023 di The Sultan Hotel, Jakarta, pada Rabu (08/02/2023),  mengingatkan jajaran Pangdam dan Kapolda untuk mencegah dan mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sebagaimana peringatan mengenai tanggung jawab penanganan karhutla tujuh tahun yang lalu.

“Janjiannya tetap, tadi saya ulang lagi mengenai janjian saya tujuh tahun yang lalu masih berlaku sampai sekarang, kalau ada kebakaran besar di provinsi yang tanggung jawab Pangdam, Kapolda, Danrem,” tegas Presiden dalam keterangan di hadapan awak media usai memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI dan Polri Tahun

Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan sejak tahun 2015, Presiden Jokowi kerap memperingatkan jajaran TNI-Polri di daerah untuk mengatasi karhutla di wilayahnya. Bahkan, Pangdam hingga Kapolda yang lalai dalam mengatasi karhutla di wilayahnya terancam kehilangan jabatannya.

Lebih lanjut, Kepala Negara memberikan peringatan kepada sejumlah provinsi yang berpotensi terjadi karhutla seperti Provinsi Riau, Sumatra Utara, dan Kalimantan. Presiden mengingatkan agar daerah tersebut mewaspadai fenomena El Nino yang diperkirakan akan terjadi sekitar akhir Februari hingga Maret 2023.

Setiap musim kering potensi karhutla memang jauh lebih besar ketimbang pada iklim yang basah. Terutama di daerah yang menjadi spot – spot karhutla. Di antaranya di Sumatera dan  Kalimantan.

Data karhutla dari Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, menunjukan  saat kondisi netral, medio 2016 sampai 2018, karhutla di Sumatera mencapai 1.000 titik. Sementara di Kalimantan mencapai 2.300 titik. Namun saat kondisi La Nina atau tiga tahun terakhir terjadi penurunan. Tercatat  600 titik karhutla di Sumatera. Untuk pantauan di Kalimantan muncul 1.600 titik karhutla.

Data ini menunjukan bagaimana karhutla harus lebih diwaspadai  lagi di musim kering tahun 2023.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini