33 Orang Meninggal Dunia karena DBD di Jawa Barat, 6 Ribu Orang Terjangkit

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tak hanya wabah virus corona yang menghantui masyarakat di Jawa Barat (Jabar). Namun, kasus demam berdarah dengue (DBD) juga menjadi perhatian khusus.

Pasalnya, hingga awal April tercatat sudah ada 33 orang meninggal dunia di Jabar, bahkan angka penderita selama tiga bulan terakhir mencapai ribuan kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, Berli Hamdani mengatakan total kasus penderita DBD hingga bulan April 2020 sebanyak 6.259 kasus di seluruh Jawa Barat. Catatan detilnya, pada Januari ada 1.965 kasus, Februari 2.080 kasus, Maret 1.875 kasus dan April minggu pertama sebanyak 339 kasus.

“Pada Januari tercatat ada 20 kasus kematian, Februari lalu terjadi 12 kasus kematian dan Maret satu kasus kematian. Total ada 33 kasus kematian karena DBD ini,” kata Berli mengutip merdeka.com.

Di tengah situasi pandemi, di mana pemerintah pun fokus pada penanggulangan Corona (Covid-19), sistem penanganan DBD pun berada dalam satu kesatuan. Pasalnya, ada keterbatasan sumber daya manusia (SDM).

Angka kematian dalam kasus DBD yang sudah mencapai puluhan diakui sangat disayangkan. Untuk itu, ia meminta ada juga proaktif dari masyarakat membantu dalam hal pencegahan.

Salah satu di antaranya menjaga kebersihan lingkungan. Momentum pembatasan sosial yang mengharuskan masyarakat diam di rumah bisa dimanfaatkan dengan baik memaksimalkan menjaga lingkungan.

Caranya, membersihkan dan menutup bak atau tempat penampungan air, memanfaatkan kembali atau membuang barang bekas yang berpotensi jadi tempat berkembang biak nyamuk.

“Dan kalau ada anggota keluarga yang demam, harus diwaspadai DBD selain Covid-19,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini