1 Juli adalah HUT Bhayangkara Bukan HUT OPM

Baca Juga

MATA INDONESIA, SENTANI – Para tokoh adat Tabi dan perwakilan Tokoh Pegunungan Tengah Papua menegaskan bahwa 1 Juli merupakan Hari ulang tahun (HUT) Bhayangkara dan bukan Hari Papua Merdeka.

Hal ini diungkapkan oleh Sem Kogoya selaku perwakilan Tokoh Pegunungan Tengah Papua. Ia juga meminta aparat tegas dalam memberantas Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP).

“1 Juli adalah HUT Bhyangkara, bukan OPM. NKRI ini harga mati, jadi jangan terprovokasi kelompok sparatis ini. Tidak ada ruang untuk kelompok Separatis Teroris di Papua. Papua harus aman, karena PON XX sudah di depan mata,” katanya dalam pertemuan dengan perwakilan tokoh adat di Sentani, 30 Juni 2021.

Pertemuan ini turut dihadiri oleh beberapa perwakilan tokoh adat, yakni dari Ondoafi besar Kabupaten Keerom, Herman Yoku. Dari Ondofolo Sentani, Yanto Ohee. Kemudian Ondo Max Ohee, anak pejuang Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) tahun 1969 dan tokoh muda Papua Ali Kabiay.

Sependapat dengan Sem Kogoya, Yanto Ohee menegaskan bahwa Papua merupakan bagian dari NKRI.

“Papua sudah final berintegarasi dengan NKRI, jadi jangan ada lagi yang mencoba mengorek-ngorek persoalan ini. Pepera 1969 membuktikan bahwa keterwakilan adat saat itu mendukung integrasi Papua dalam NKRI,” ujarnya.

Sementara itu, Ali Kabiay mengungkapkan alasan mengapa KSTP layak dilabeli teroris.

“Sekitar 80 aksi teror dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris selama 2021. Jadi mereka ini sudah sangat pantas disebut teroris,” katanya.

Selanjutnya adalah soal audit dana Otsus. Pihaknya meminta dan mendukung aparat untuk melakukan penindakan hukum yang terarah dan terukur terhadap Kelompok Separatis Teroris di Papua, termasuk kelompok yang berafiliasi.

“Kami mendukung penindakan tegas aparat terhadap TPN -OPM yang telah meneror warga hingga jatuhnya korban jiwa baik di kalangan warga maupun aparat TNI-Polri,”katanya.

Ali juga berharap kondisi di Yalimo dapat kembali kondusif. Ia pun meminta semua warga Yalimo untuk menahan diri dan tidak terprovokasi hal yang menperkeruh suasana.

“Jangan terprovokasi, gunakan jalur yang ada agar tidak ada yang dirugikan,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini