MATA INDONESIA, JAKARTA-Wabah virus corona mematikan hampir semua sektor perekonomian. Salah satunya di bidang jasa, seperti hotel dan restauran yang kondisinya kian mengkhawatirkan dan terancam gulung tikar.
Terbaru, Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) merilis ada 1.504 hotel yang harus tutup sementara akibat wabah virus corona. Padahal di awal pekan ini, masih di angka 1200-an hotel.
Lalu wilayah apa yang paling terkena dampak?
Mengutip CNBC Indonesia, penutupan hotel merata terjadi di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Provinsi yang paling terkena dampak adalah Jawa Barat, yakni mencapai 475 hotel.
Di Kota Bandung ada 126 hotel tutup, Kemudian Kabupaten Bogor dengan 65 hotel serta Kota Bogor dengan 40 hotel.
Provinsi kedua yang paling terkena dampak adalah Bali dengan 282 hotel, yang juga dikenal sebagai tempat pariwisata. Kabupaten Buleleng paling terkena dampak dengan 89 hotel ditutup, disusul tipis oleh Kabupaten Badung dengan 88 hotel serta Kota Denpasar sebanyak 33 hotel.
Di posisi ketiga ditempati Jawa Timur dengan 136 hotel, kemudian DKI Jakarta sebanyak 100 hotel serta DIY Yogyakarta sebanyak 98 hotel.
Hotel yang tutup antara lain hotel kenamaan atau besar. Misalnya di Yogyakarta ada Hotel Santika Premiere Yogyakarta, Hotel Neo Malioboro by Aston, serta Artotel Yogyakarta. Kondisi serupa pun terjadi di Jakarta, misalnya Aryaduta Jakarta, Mercure Convention Centre Ancol hingga Grand Sahid Jaya.
Wakil Ketua Umum PHRI Maulana Yusran menyebut dampak tutupnya hotel sudah bisa diprediksi sejak jauh-jauh hari. Bisa dilihat dari okupansi hotel yang kian terus menurun.
“Ini kan pandemik beda dengan situasi reguler atau bencana alam lainnya. Karena ini berdampak, akses tertutup, tamu ngga bisa masuk, nggak ada pergerakan. Okupansi drastis menurun tinggal 9 persen. Ini berlangsung cukup panjang. Ngga jelas sampe kapan bisa diselesaikan,” katanya.