Yuk, Cegah Kanker dengan Melakukan Pemeriksaan Dini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemeriksaan dini penting untuk mencegah terkena kanker. Upaya deteksi dini menjadi penting sebagai penanganan kanker dan mencegah penyakit terlambat untuk ditangani. Dokter spesialis onkologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Denni Purwanto menegaskan ada waktu yang tepat untuk mendeteksi tiga jenis kanker yang dialami.

“Pasien datang (ke tenaga medis) pada stadium awal, bisa mendapatkan penanganan lebih dini ketimbang lanjut. Menunda terapi akan memperpanjang proses, stadium meningkat. Semakin tinggi stadium semakin rendah (peluang) kesembuhan,” kata Denni.

Maka, sebaiknya masing-masing orang mengetahui kapan deteksi dini kanker bisa dilakukan. Pertama, untuk mencegah kanker payudara yang sudah berusia 20 tahun bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan.

Sementara pada wanita usia 20-30 tahun, pemeriksaan bisa dilakukan dokter setiap tiga tahun. Sedangkan yang berusia 40 tahun bisa memeriksa setiap tahun.

Kedua, pada kasus kanker Rahim. Denni menyarankan supaya deteksi dini bisa dimulai tiga tahun setelah wanita aktif secara seksual tetapi tidak lebih cepat dari usia 21 tahun. Adapun, deteksi dini kanker bisa dilakukan setiap tahun melalui pap smear.

Setelah usia 30 tahun, wanita dengan pemeriksaan pap smear tahunan yang normal tiga kali berturut-turut dapat melakukan deteksi dini dengan pemeriksaan rentang 2-3 tahun.

Terakhir, untuk kasus kanker kolorektal pada pria dan wanita berusia 50 tahun disarankan menjalani salah satu dari deteksi dini yaitu, pemeriksaan darah samar tinja, sigmoidoskopi fleksibel setiap 5 tahun, barium enema kontras ganda setiap 5 tahun atau kolonoskopi setiap 10 tahun.

Di samping itu, WHO menyatakan bahwa sekitar 43 persen kanker dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Meliputi diet tinggi serat seperti memperbanyak sayuran, buah dan whole grain.

Mengurangi konsumsi daging merah, daging olahan dan menggantinya dengan ikan atau unggas dinilai bisa mencegah kanker saluran cerna dan payudara. Selain itu, ditambah juga dengan olahraga yang cukup untuk menghindari kegemukan yaitu 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu.

Upaya ini bisa membantu menghindari risiko kanker dan menurunkan peluang terkena penyakit diabetes, stroke dan penyakit jantung koroner.

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini