Wajib Tahu! Ini Aturan Mendaki Gunung Saat New Normal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Setelah berada di rumah selama tiga bulan, banyak orang ingin menghirup udara segar di alam bebas. Nah, mendaki gunung menjadi suatu kegiatan yang menjadi alternatif yang tepat.

Hanya saja, sebelum benar-benar mendaki gunung, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Spesialis kedokteran olahraga dari Royal Sports Performance Centre, Sophia Hage mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.

Sebab itu, setiap orang, termasuk pendaki gunung menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Berikut tiga hal yang perlu diperhatikan sebelum berangkat mendaki gunung.

  1. Sendiri atau berkelompok

Sophia Hage mengatakan mendaki gunung sendiri atau berkelompok akan mempengaruhi risiko penularan Covid-19. Pada prinsipnya, menurut dia, aktivitas mendaki gunung masuk kategori risiko infeksi penularan yang sedang.

Namun kategori ini bisa menjadi tinggi jika pendaki mengabaikan beberapa perilaku. Misalkan saat menggunakan fasilitas umum, seperti toilet, meja dan kursi yang digunakan bersamaan, dan lainnya.

Bila mendaki secara berkelompok, usahakan tidak lebih dari lima orang. Dan sangat dianjurkan orang dalam satu kelompok itu tinggal di rumah yang sama atau setidaknya menetap dalam zona yang sama.

  1. Masker

Penggunaan masker tetap dianjurkan selama naik gunung. Namun jika pendaki mengalami kelelahan dan napasnya terengah-engah sampai kesulitan bicara, maka turunkan masker.

Kondisi ini bisa terjadi saat melewati jalur yang sulit dan menguras energi. “Turunkan masker, turunkan kecepatan, dan langsung jaga jarak,” kata dia.

Para pendaki gunung juga disarankan membawa masker cadangan. Sophia menjelaskan, masker membuat aliran udara yang dihirup menjadi berkurang dan udara di sisi dalam lebih lembap.

“Karena itu, penting untuk membawa masker tambahan. Tidak cukup hanya satu atau dua saja,” katanya.

  1. Physical distancing

Jika memungkinkan gunakan selalu masker selama proses pendakian. Kalaupun harus membuka masker dalam kondisi kelelahan dan terengah-engah tadi, langsung menjauh dari orang di sekitar.

“Menjaga jarak tak cukup satu meter, tapi langsung dua meter antara orang di depan dan belakang,” ujarnya.

Dalam kondisi ini, orang tersebut boleh menurunkan masker. Dan jarak yang begitu jauh tersebut, Sophie menjelaskan, diperlukan karena embusan napas akan lebih dalam dan kencang atau keras.

1 KOMENTAR

  1. Jenuh saat pandemi pun akan hilang ketika melihat pemandangan di atas gunung, tapi kita harus menerapkan protokol – protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Terima kasih tips – tips yang sangat bermanfaat ini #KomenPositif

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini