Wajib Tahu, Ikuti Cara Ini agar Tidak Ketagihan Belanja Online

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aktivitas belanja online tercatat mengalami peningkatan selama masa pandemi Covid-19. Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat bahwa aktivitas belanja online meningkat hingga 400 persen. Selain itu, Lembaga riset Continuum mengungkapkan bahwa aktivitas belanja di media sosial meningkat sekitar tiga kali lipat khususnya pada 1-25 April 2021.

Hal ini ternyata tidak lepas dari temuan sebuah temuan dari Kepala Psikiatri LifeBridge Health, Chloe Greenbaum. Tingginya aktivitas belanja daring ini dipengaruhi dari sebuah rasa ketagihan yang meningkatkan hormone dopamin. Adapun hormon tersebut bisa membuat suasana hati menjadi senang.

“Dopamin melonjak saat kita mengantisipasi hadiah, dalam kasus belanja online, dopamin melonjak saat kita menunggu kedatangan paket, sehingga kita mempertimbangkan membeli sesuatu lagi,” kata Greenbaum.

Meski menyenangkan, namun ketagihan dalam belanja online bisa berdampak buruk baik bagi kantong dan kesehatan mental. Rasa kesepian ternyata menjadi salah satu latar belakang belanja online menjadi marak. Hal ini disebabkan aktivitas tersebut dianggap sebagai sesuatu yang bisa mencegah rasa sepi.

Maka, diperlukan tindakan untuk mengontrol rasa ketagihan untuk belanja online. Pertama, yakni dengan memberikan waktu sekitar 3-7 hari sebelum melakukan check out keranjang belanja online. Cara ini bisa memberikan waktu untuk memikirkan kembali keputusan untuk membeli barang tersebut.

Kedua, bisa dengan memutus langganan dengan took atau berhenti mengikuti toko yang secara rutin mengirim pesan ajakan untuk belanja setiap hari.

Ketiga, bisa dengan mencatat pengeluaran setiap melakukan pembelian. Langkah ini bisa membantu untuk menyadari apa saja yang sudah dibeli. Hal ini bermanfaat supaya Anda tidak terkejut ketika melihat catatan belanja online bulanan.

Keempat, Anda bisa menetapkan batasan pengeluaran setiap melakukan belanja online. Selain itu, penting juga untuk memastikan setiap barang yang dibeli merupakan untuk memenuhi kebutuhan.

Terakhir, jika ingin menghentikan kebiasaan ini, Anda bisa melakukan cara ekstrem yaitu dengan menghapus aplikasi belanja. Tanpa aplikasi belanja, tidak ada bayang-bayang diskon atau promo yang bisa menggoda untuk melakukan pembelian.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini