Tak Lazim, Inilah 5 Tradisi Kematian Paling Aneh di Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tidak semua orang yang meninggal dimakamkan dengan cara dikubur di dalam tanah ataupun dibakar untuk diambil abunya. Ada beberapa budaya di belahan dunia yang menjalankan praktek pasca kematian yang aneh bahkan tidak lazim untuk dilakukan.

Masyarakat setempat percaya akan sesuatu hal tentang sebuah kematian. Karenanya, mereka meyakini harus melakukan sesuatu untuk mempersembahkan yang sudah meninggal kepada hal-hal yang sarat mistis.

Berikut 5 tradisi kematian yang tak lazim yang ada di dunia:

1. Ritual Sati atau Membakar Diri

Sejak abad ke-4 SM, ritual Sati pernah dipraktekkan menjadi budaya kematian di India. Para janda yang ditinggal mati oleh suaminya harus membakar diri sendiri di atas tumpukan kayu bakar pemakaman pasangannya yang meninggal dunia. Tradisi ini sebagai bentuk abdi cinta istri terhadap suami. Meskipun ritual membakar diri dilakukan dengan sukarela, ada beberapa kasus istri dibiud dan diikat ke onggokan kayu pembakaran agar terbakar bersama jasad suaminya.

2. Memotong Jari Tangan

Budaya kematian memotong jemari tangan pernah ada di suku Dani Papua. Hal ini dilakukan oleh istri dan anak-anaknya untuk menyelaraskan rasa sakit fisik agar sama dengan kesedihan emosional anggota keluarga yang berkabung, serta mengusir roh jahat dari orang yang meninggal. Istri dan para anak biasanya akan memotong jari mereka dengan menggunakan kapak.

3. Ritual Pemakaman Aborigin

Suku Aborigin di Australia membungkus mayat anggota keluarga yang meninggal dengan oker merah. Mereka meyakini ini dapat mempermudah dewa kematian menemukan roh oang yang meninggal. Anehnya, mayat disimpan di atas panggung dan dibiarkan membusuk begitu saja.

4. Endokanibalisme

Beberapa daerah seperti Melanesia. Papua Nugini, dan orang-orang Wari Brasil, menjalankan tradisi memakan tubuh orang yang sudah meninggal. Meskipun ini sudah tidak dilakukan lagi, tapi pada masa kuni mereka memakan daging manusia karena percaya bahwa praktek aneh tersebut akan membawa mereka menuju pencerahan.

5. Pemakaman Langit

Umat Budha Tibet sebagian besarnya memilih melakukan tradisi pemakaman langit. Praktik pemakaman ini dilakukan dengan cara mayat ditinggalkan di pegunukan untuk dimakan oleh burung pemakan bangkai atau hewan buas lainnya. bagi mereka, orang mati akan meninggalkan spiritual, sementara jasad hanyalah wadah material dari kehidupan, sehingga tidak perlu untuk diagungkan lagi. (Maropindra Bagas/R)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini