MATA INDONESIA, JAKARTA – Penggunaan DNA ikan salmon untuk perawatan kecantikan sudah banyak dilakukan. Ekstrak DNA salmon saat ini tengah naik daun di dunia kecantikan.
DNA salmon yang disuntikkan ke kulit hingga sebagai bahan pembuatan produk skincare dinilai mampu melembabkan kulit, mencerahkan wajah dan mampu memperlambar proses penuaan dini.
Penggunaan DNA salmon dalam dunia kecantikan sebenarnya sudah popular sejak 4-5 tahun terakhir, salah satunya di Korea Selatan.
Suntik DNA salmon adalah salah satu metode peremajaan kulit dengan menggunakan asam hialuronat dan molekul DNA dari sperma salmon. DNA salmon dimasukkan ke dalam lapisan kulit melalui proses injeksi (suntik) pada area kulit wajah yang diinginkan.
Sebelum dilakukan penyuntikan DNA salmon, terapis atau dokter akan memberikan krim anastesi, kemudian ekstak DNA salmon akan disuntik pada area kulit tertentu.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Internation Journal of Cosmetic Science, peneliti mengemukakan bahwa DNA dari sperma ikan salmon dapat membuat kulit menjadi tinggi kandungan airnya, sehingga terjadi peningkatan elastisitas kulit.
Suntik DNA salmon memerlukan tindakan sebanyak 2-3 kali tergantung dari jenis kulit. Setelah itu, suntik DNA salmon akan menimbulkan efek samping selama kurang lebih 3 bulan. Selama proses perbaikan jaringan kulit, pasian akan mengalami efek samping, seperti ruam, kulit kemerahan dan pembengkakan untuk sementara waktu.
Sebelum melakukan suntik ekstrak DNA salmon, ada baiknnya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit terlebih dahulu untuk mengetahui lebih lanjut terkait manfaat dan risiko penggunaannya.
Terlebih jika pasien sedang menggunakan perawatan kulit tertentu atau memiliki jenis kulit tertentu. Hal ini perlu dikonsultasikan agar khasiat DNA ikan salmon didapat sesuai dengan masalah kulit yang ingin ditangani.
Reporter: Shafira Annisa
