Psikolog Beberkan Perubahan Pola Hidup Masyarakat Indonesia Selama Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyebaran wabah corona (covid-19) ikut mempengaruhi pola hidup masyarakat Indonesia. Psikolog klinis dan forensik Kasandra Putranto mengatakan, kebijakan seperti Work From Home (WFH), sosial distancing sampai PSBB turut memberikan dampak bagi pola prilaku masyarakat Indonesia.

“Maka masyarakat Indonesia bahkan seluruh dunia diharapkan mempraktekkan gaya hidup baru mulai dari menjaga Kebersihan, pola makan, olah raga. Menghindari kerumunan, learn from home hingga work from home,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Sabtu 9 Mei 2020.

Selain kehilangan kesempatan untuk bergaul, sebagian besar masyarakat juga berpotensi kehilangan sebagian atau seluruh penghasilan, bahkan kehilangan pekerjaan.

Kasandra pun menjelaskan bahwa penerapan staying at home mengandung beresiko besar bagi pihak yang sudah memiliki kondisi fisik, psikis dan finansial yang rentan.

“Berbagai kerentanan tersebut berpotensi untuk meningkatkan persepsi terhadap tekanan sehingga membuat kondisi stress dan cemas meningkat yang nantinya akan mempengaruhi imunitas tubuh,” katanya.

Bahkan menurut dia, sudah muncul beberapa laporan tentang meningkatnya konflik antar anggota keluarga, kekerasan dalam rumah tangga, serta tingkat stres, kecemasan bahkan depresi akibat wabah ini.

Kata Kasandra, upaya untuk lepas dari persoalan ini bergantung pada kapasitas mental seseorang. Ada yang meski dihadapkan dengan tekanan tinggi, tetapi memiliki resistensi dan manajemen stress yang baik sehingga bisa bertahan.

“Sementara yang tidak punya akan menjadi sangat terbeban. Situasi dan kondisi tiap orang tidak sama. Dalam hal ini harus dilakukan asesmen untuk mengetahui situasi dan kondisinya, baru bisa diberikan saran bagaimana cara mengatasi potensi gangguan kejiwaan yang mungkin terjadi,” ujarnya.

Ia pun menganjurkan di masa-masa sekarang, setiap orang menjaga imunitas dengan cara menjaga kebersihan, makan teratur, istirahat cukup dan olahraga cukup. “Yang paling penting adalah menjaga kondisi mental agar tidak tertekan dan tidak stress. Karena apabila stress atau cemas, maka Imunitas tubuh akan menurun,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hasil Sidang Sengketa Pilpres Ditolak MK, Bukti jadi Alasannya tapi Hakim Tak Terapkan Etika Hukum

Mata Indonesia, Yogyakarta - Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Umum (PHPU) Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024, Senin (22/4/2024), menolak permohonan dari paslon nomor urut 01 dan 03. MK menyatakan bahwa permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD tak memiliki dasar hukum yang cukup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini