Pria 65 Tahun Paru-Parunya Kolaps Setelah Karaoke 10 Lagu Berturut-turut, Kok Bisa?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Ada yang suka karaoke? Biasanya ketika seseorang melakukan karaoke mereka akan menyanyikan hati mereka.

Tetapi seorang pria di Cina Timur mengambilnya sedikit lebih jauh dari itu. Dia bernyanyi begitu lama dan dengan intensitas sedemikian rupa sehingga paru-parunya kolaps.

Pada 8 Agustus lalu, South China Morning Post (SCMP) melaporkan pria tersebut menyanyikan 10 lagu berturut-turut yang semuanya memiliki nada sangat tinggi, yang kemudian membuat dirinya mengalami sakit dada dan kesulitan bernapas.

Pria 65 tahun yang diidentifikasi dengan nama keluarga Wang, mengunjungi sebuah rumah sakit di daerah Nanchang pada hari berikutnya. Dokter mengatakan kepadanya bahwa paru-parunya telah kolaps, suatu kondisi yang dikenal sebagai pneumotoraks.

Peng Bin-fei, salah satu dokter ruang gawat darurat, mengatakan bahwa paru-paru Wang kolaps karena tekanan paru-paru tinggi yang disebabkan oleh menyanyikan nada tinggi.

Dilansir dari Live Science, bagi kalian yang suka karaoke tak perlu khawatir. Sebab cedera seperti itu sangat jarang dan kemungkinan berasal dari kondisi paru-paru yang sudah ada sebelumnya.

Menurut Mayo Clinic, selama pneumotoraks, udara yang biasanya mengisi paru-paru malah dialihkan ke daerah antara paru-paru dan dinding dada. Ketika itu terjadi, kantong udara yang tumbuh menekan paru-paru, memaksa kolaps sebagian atau seluruhnya yang menyebabkan kesulitan bernapas.

Paru-paru yang kolaps dapat terjadi setelah cedera dada traumatis, tetapi mungkin juga disebabkan oleh penyakit paru-paru. Dalam kasus seperti penyanyi karaoke, yang tampaknya merupakan kolaps “spontan”, ada kemungkinan anomali paru-paru yang sebelumnya tidak terdeteksi, kata Dr. Enid Neptune, seorang profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran Johns Hopkins di Baltimore, Maryland.

“Biasanya, paru-paru yang kolaps membutuhkan beberapa derajat kelainan arsitektur di dalam paru-paru. Paru-paru yang benar-benar normal benar-benar biasanya tidak menderita pneumotoraks spontan tanpa adanya trauma,” kata Neptunus kepada Live Science.

Jenis kelainan paru-paru ini dikenal sebagai kantong bla atau bula dari berbagai ukuran yang dapat berkembang kapan saja selama hidup seseorang, kata Neptunus.

 

Berita Terbaru

Hasil Sidang Sengketa Pilpres Ditolak MK, Bukti jadi Alasannya tapi Hakim Tak Terapkan Etika Hukum

Mata Indonesia, Yogyakarta - Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Umum (PHPU) Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024, Senin (22/4/2024), menolak permohonan dari paslon nomor urut 01 dan 03. MK menyatakan bahwa permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD tak memiliki dasar hukum yang cukup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini