Perhatian! 6 Makanan Ini Gak Layak Kamu Konsumsi saat Sahur

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Makanan apa yang kamu konsumsi saat sahur, menentukan kondisi dirimu saat menghadapi puasa. Salah makan, bisa jadi kamu melewati puasa dalam keadaan haus dan lemas.

Tidak semua makanan layak dikonsumsi saat sahur. Kamu harus pandai memilih makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi, dan yang sebaiknya dihindari.

Nah, ini nih 6 makanan yang sebaiknya tidak kamu konsumsi saat sahur:

1. Mi Instan

Dalam keadaan darurat, kadang seseorang makan sahur hanya dengan mi instan. Aduh, padahal mi instan mengandung sedikit nutrisi, tak cukup untuk menjaga tubuh tetap berenergi saat puasa. Belum lagi, mi instan tinggi sodium dan msg, yang membuatmu cepat haus.

2. French Fries

Ya istilah lainnya kentang goreng seperti yang banyak dijual di restoran cepat saji. Kamu sebaiknya menghindari makanan ini, karena akan membuatmu cepat haus.

3. Salmon

Sebenarnya, boleh saja makan salmon saat sahur, tapi jangan banyak-banyak ya. Soalnya, salmon kaya akan vitamin B6 yang memicu pelepasan hormon melatonin, yang memicu kantuk. Jangan sampai, kamu melewati puasa hanya dengan tidur-tiduran saja.

4. Makanan Pedas

Mau tetap nyaman saat berpuasa, hindari makanan pedas saat sahur. Soalnya, makanan pedas bisa memicu peningkatan asam lambung, radang, sakit perut dan kondisi lainnya yang membuat kamu tidak nyaman berpuasa.

5. Sereal

Selain mi instan, makanan simpel lainnya yang biasa dikonsumsi saat sahur adalah sereal. Padahal, sereal rendah serat dan tinggi gula, bisa memicu kenaikan energi mendadak, lalu turun secara drastis. Konsumsi sereal bisa membuatmu lemas seharian.

6. Kol

Kol mengandung karbohidrat yang sulit dicerna. Makan banyak kol saat sahur hanya akan membuat perutmu kembung, puasa pun jadi tak nyaman.

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini