Perasaan Ifan ‘Seventeen’ Dengarkan Lagu ‘Kemarin’ saat Kehilangan Personel dan Istrinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Peristiwa tsunami Tanjung Lesung, Banten, pada 22 Desember 2018 menyisakan duka yang mendalam pada Ifan ‘Seventeen’. Ia menjadi satu-satunya personel Seventeen yang tersisa dalam insiden tersebut.

Pemilik nama asli Riefan Fajarsyah itu kehilangan tiga personel lain, Herman (gitar), Bani (bas gitar), dan Andi (drum). Tak hanya itu, istri Ifan, Dylan Sahara juga menjadi korban.

Saat peristiwa terjadi, Seventeen terpilih menjadi penampil dalam acara gathering karyawan PLN di Tanjung Lesung Resort Beach, Banten. Nahas, tsunami menerjang ketika Seventeen sedang menghibur di atas panggung.

Saat itu, lagu Seventeen yang berjudul ‘Kemarin’ dari album Pantang Mundur (2016) langsung viral. Lagu tersebut bercerita tentang seseorang yang kehilangan seseorang.

Banyak orang menyanyikan lagu Seventeen untuk memberi dukungan pada Ifan. Namun, ternyata ia justru sempat membenci lagu itu.

“Tadinya, saat kita rilis lagu itu, dua tahun sebelumnya, kan enggak pernah menjadi soundtrack atau melekat pada suatu kejadian apa pun,” kata Ifan ketika melakukan video conference, Selasa 14 April 2020.

“Tapi, mau enggak mau, karena kejadian kemarin (tsunami Tanjung Lesung, Banten), lagu itu diputar terus dan hal itu jadi menggambarkan peristiwa tsunami yang gue alami. Padahal, sebelumnya enggak pernah, sebelumnya fine aja gitu,” sambungnya.

BACA JUGA: Pesan Istri Almarhum Bani ‘Seventeen’, Single Mother yang Jadi Dokter Penanganan Covid-19

Ifan pun mengaku sempat membenci orang-orang yang menyanyikan atau memutar lagu tersebut. Padahal, seharusnya hal itu tidak boleh dilakukan.

“Padahal, menurut gue, harusnya enggak boleh gitu. Tapi, saat orang menyanyikan lagu itu untuk menunjukkan rasa simpati, ini malah bikin gue sedih. Ada hal-hal yang cukup nyakitin buat gue kalau mendengar lagu itu,” ujarnya.

Namun, Ifan Seventeen sudah berhasil melalui masa-masa itu. Kini, ia pun tak lagi enggan mendengarkan lagu Kemarin.

Lagu tersebut malah menjadi judul film dokumenter Seventeen yang bertajuk ‘Kemarin’. Rencananya, film dokumenter ini akan tayang 23 April mendatang, namun jadwal tayangnya terpaksa diundur karena pandemi COVID-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antisipasi Daging Sapi Terjangkit Antraks, Pemkot Jogja Sidak Pedagang Pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul dan Sleman diantisipasi lebih cepat oleh Pemkot Jogja. Meski Kementan sudah menggerakkan jajarannya termasuk Pemkab Gunungkidul untuk memvaksinasi hewan ternak warga, antisipasi oleh pemerintah wilayah lain juga harus dilakukan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini