Penyandang Disabilitas yang Sukses Menjadi Pemimpin Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setiap manusia pasti ingin sukses dalam hidupnya, tak terkecuali penyandang disabilitas. Mereka sama seperti manusia normal lainnya, yang membedakan adalah segala sesuatunya dilakukan oleh mereka dengan cara yang berbeda.

Tak sedikit orang yang menilai bahwa keterbatasan akan menghalangi jalan menuju kesuksesan. Tapi, bisa saja dengan kekurangan yang ada seseorang akan menemukan kesuksesannya.

Banyak penyandang disabilitas yang membuktikan pada dunia bahwa kekurangan tidak menjadi penghambat dalam mendulang kesuksesan. Bahkan, beberapa dari mereka mampu menjadi tokoh-tokoh dunia yang berpengaruh, seperti Presiden.

Selain memegang kekuasan tertinggi suatu negara, tugas yang diemban Presiden tidak lah mudah. Mereka harus mampu melindungi suatu negara dan menjaganya sebaik mungkin.

Walaupun sulit, ada beberapa penyandang disabilitas yang mempu menjalankannya. Lalu, siapa saja Presiden penyandang disabilitas?

1. Bill Clinton

In this image from video, former President Bill Clinton speaks during the second night of the Democratic National Convention on Tuesday, Aug. 18, 2020. (Democratic National Convention via AP)

Lahir dengan nama asli William Jefferson Blythe III di Arkansas, Amerika Serikat pada 19 Agustus 1946. Clinton memiliki gangguan pendengaran. Untuk menolongnya, ia memakai alat bantu dengar.
Meski memiliki keterbatasan, suami dari Hillary Clinton ini mampu membuktikan bahwa dirinya sanggup menjadi Presiden Amerika Serikat ke-42. Bahkan, ia menjabat sebagai Presiden selama dua periode, yakni mulai 20 Januari 1993 hingga 20 Januari 2001.

2. Dwight D. Eisenhower

Dwight D. Eisenhower

Presiden Amerika Serikat ke-34 ini mengalami disleksia atau gangguan kesulitan belajar. Eisenhowen lahir pada 14 Oktober 1890. Ia lahir dan dibesarkan di Abile, Kansas, Amerika Serikat.
Pendidikan yang ia tempuh memang tak sempurna, namun ia mampu memiliki karir pekerjaan yang sangat gemilang.

Sebelum menjabat sebagai Presiden, laki-laki dari enam bersudara ini merupakan seorang komandan yang memimpin sejumlah perang selama Perang Dunia II. Karena dianggap sebagai pahlawan bangsa, Eisenhower menang dalam pemilihan Presiden dan unggul di 38 negara bagian Amerika Serikat.

Ia pun dilantik menjadi Presiden pada 20 Januari 1953. Pada pemilihan presiden selanjutnya tahun 1956, Eisenhower berhasil memenanginya kembali. Namun, pada saat itu Eisenhower memiliki sakit jantung. Ia pun meninggal dunia pada Maret 1969 karena penyakit yang dideritanya tersebut.

3. Franklin Delano Roosevelt

Franklin Delano Roosevelt

Presiden Amerika Serikat ke-32 ini lahir di New York, Amerika Serikat tahun 1882. Pada 1921, diusianya yang ke-39 Roosevelt mengidap poliomyelitis. Karena hal tersebut, ia kehilangan fungsi kakinya yang menyembabkan ia lumpuh.

Dengan bantuan keluarga, staf, dan pers, Roosevelt kerap menyembunyikan kekurangan yang diderinya di depan publik. Banyak foto yang menujukan Roosevelt menutupi kakinya dengan selimut atau jubah. Selama menjabat sebagai Presiden, ia berjanji untuk menciptakan lapangan kerja bagi para pengangguran dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

4. Abraham Lincoln

Abraham Lincoln
Abraham Lincoln

Presiden Amerika Serikat ke-61 ini dikenal sebagai pemimpin terhebat bangsa Amerika sepanjang sejarah. Lincoln mampu memimpin rakyatnya keluar dari perang saudara dan menghapuskan perbudakan.

Pria kelahiran 1809 ini diketahui mengalami depresi yang berat. Trauma yang dideritanya dimulai ketika Lincoln masih anak-anak. Di usia yang masih belia, ia melihat saudara laki-lakinya meninggal.

Tahun-tahun berikutnya juga menjadi pukulan bagi Lincoln. Ibu, paman, dan bibinya meninggal karena epidemi. Kakak perempuannya pun meninggal dunia salah melahirkan.

5. James Madison

James Madison

Presiden Amerika Serikat ke-4 ini memiliki penyakit epilepsi. Selain menjadi Presiden, Madison dipanggil sebagai Bapak Konstitusi karena ia memainkan peran penting dalam Konvensi Konstitusi yang diselenggarakan tahun 1787.

Dalam konvensi ini ia merancang sistem yang menyamakan antara peran legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Selain itu, ia juga menciptakan sistem federal, dimana bentuk pemerintahan dibagi ke dalam beberapa wilayah tetapi wilayah tersebut dibawah naungan pemerintah pusat.

Reporter: Diani Ratna Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini