Olahraga Pagi dan Sore Hari, Ternyata Miliki manfaat Berbeda, Mau Tahu?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Olahraga menjadi faktor penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh manusia di tengah padatnya aktivitas sehari-hari. Nah, setiap orang memiliki pandangan berbeda untuk memilih waktu yang tepat berolahraga apakah dilakukan pagi atau sore hari.

Lantas, manakah waktu yang paling baik untuk olahraga? Sayangnya, baik olahraga pagi atau sore tidak dapat dibandingkan. Keduanya mempunyai efek kesehatan pada tubuh sendiri.

Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Copenhagen The Faculty of Health and Medical Sciences menemukan bahwa efek olahraga pagi dan sore hari memiliki efek kesehatan yang berbeda.

Tahukah Anda, olahraga pagi dapat meningkatkan respons metabolisme tubuh terhadap otot rangka, sedangkan olahraga sore mampu meningkatkan energi tubuh untuk disimpan dan digunakan dalam jangka panjang.

Olahraga pagi merupakan waktu yang sangat baik jika Anda ingin membentuk tubuh dan memperbaiki metabolisme. Sementara olahraga sore hari sangat baik jika Anda ingin melatih stamina dan ketahanan tubuh agar tak mudah lelah.

Peneliti menemukan perbedaan tersebut ternyata disebabkan oleh jam ritme sirkardian tubuh, yakni proses alami yang terjadi di dalam tubuh untuk mengatur jam-jam biologis tubuh.

Olahraga pagi merangsang gen dalam sel otot sehingga lebih mampu memetabolisme gula dan lemak, seperti dijelaskan peneliti, Jonas Thue Treebak. Memiliki efek kesehatan yang berbeda, maka dari itu, olahraga pagi dan sore hari dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini