Nih Tips Atur Keuangan Secara Bijak agar Tak Miskin di Usia Tua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Memiliki cukup uang sehingga tak menjadi beban keluarga di usia lanjut tentu menjadi idaman banyak pihak.

Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence Samuji, MPD pun memiliki sejumlah tips yang bisa diterapkan oleh generasi milenial agar bisa mencapai masa emas di usia senja.

“Dengan membuat strategi finansial yang terencana dan terukur sejak muda hingga tiba masa pensiun, maka anda sudah siap menjadi lansia yang bahagia,” katanya dalam siaran persnya, Minggu 16 Agustus 2020.

Usia 20 Tahunan

Biasanya orang yang berusia 20 tahunan baru memulai karir atau lulus dari perguruan tinggi. Bahkan ada juga yang masih kuliah, masih bergantung pada uang saku dari orang tua atau baru memiliki pekerjaan sampingan.

Untuk milenials, jika sudah memiliki pendapatan, sebaiknya cari pengetahuan tentang investasi dan mulai berinvestasi dengan menyisihkan 5-10 persen dari pendapatan per bulan.

Disarankan juga untuk mengurangi penggunaan kartu kredit dan hutang. Sebab kalau banyak cicilan, maka rencana untuk mencapai hari tua yang bahagia susah terwujud.

Usia 30 Tahunan

Saat memasuki usia 30 tahunan, maka perlu meningkatkan alokasi investasi untuk pensiun. Memang tak bisa dipungkiri kalau di usia ini banyak keinginan yang ingin dipenuhi, di antaranya memiliki mobil dan rumah.

Tak ada yang salah dengan keinginan demikian. Dua hal tadi bisa menjadi menjadi kebutuhan, namun sebelum memutuskan untuk membeli atau mencicil sebaikanya sesuaikan dengan isi kantong agar tidak mempengaruhi rencana untuk memiliki simpanan di usia lanjut.

Di masa-masa seperti ini, semua orang dianjurkan untuk mengikuti asuransi jiwa. Silahkan pilih asuransi jiwa yang memiliki durasi perlindungan panjang dan memberikan tambahan loyalty bonus, yaitu sejumlah dana dari premi dasar tahunan yang akan dibayarkan di tahun tertentu sesuai ketentuan polis.

Pertimbangkan juga asuransi yang memiliki manfaat proteksi meninggal dunia akibat kecelakaan minimal memberikan 150 persen dari santunan dasar. Hal ini terutama jika Anda adalah pencari nafkah.

Selain memberikan perhatian pada pertumbuhan investasi hari tua, jangan lupakan persiapan dana untuk pendidikan anak. Untuk itu, kamu bisa memilih kombinasi saham dan pasar uang.

Jika profil risiko termasuk moderat maka kombinasi antara saham, obligasi, dan pasar uang dapat menjadi alternatif. Jika dalam perjalanan berinvestasi ternyata terjadi fluktuasi, tidak usah terlalu khawatir karena masih ada waktu untuk pulih kembali.

Usia 40 Tahunan

Pada usia 40 tahunan, kamu sebaiknya mulai mengisi portofolio pensiun dengan investasi yang lebih konservatif. Misalnya, kombinasi obligasi dengan pasar uang. Hal ini karena anda masih harus membiayai sekolah anak, menyelesaikan cicilan produktif sembari mempersiapkan dana hari tua.

Jika memilih instrumen investasi yang sangat fluktuatif, tentu bisa mempengaruhi simpanan padahal waktu untuk mengumpulkan uang semakin sedikit.

Anda sebaiknya mulai membuat perkiraan proyeksi dana hari tua yang nanti akan dibutuhkan. Dari hasil yang diperoleh bisa menjadi pertimbangan apakah perlu melakukan diversifikasi investasi.

Usia 50 Tahunan

Saat usia 50 tahunan, anda biasanya membutuhkan sekitar 70 persen dari pendapatan saat ini. Untuk itu, giatlah berinvestasi bila tidak siap mengurangi 30 persen dari gaya hidup.

Jika saat muda belum berinvestasi, segera manfaatkan semua peluang yang ada sebelum mengakhiri karir di usia 55 atau 60 tahun.

Pertimbangkan juga memiliki asuransi kesehatan karena risiko kehidupan sangat tinggi, misalnya serangan sakit kritis atau kematian. Pastikan juga asuransi tambahan (rider) pada polis sesuai dengan kebutuhan. Asalkan tidak menggunakan hasil investasi tanpa perhitungan matang karena pada usia ini yang lebih dibutuhkan adalah hasil investasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini