Moms! Diduga Picu Kanker, Produksi Bedak Talc Johnson & Johnson Dihentikan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Produksi bedak bayi berbahan talc/talek Johnson & Johnson di Amerika Serikat (AS) dan Kanada dilaporkan telah dihentikan. Hal ini karena muncul dugaan bedak berbahan talc dapat memicu kanker.

Dikutip dari CNBC, Selasa 26 Mei 2020, perusahaan menyatakan keputusan penghentian produksi itu dilakukan akibat menurunnya penjualan. Dugaan tersebut membuat kekhawatiran di kalangan para pengguna talc.

Menanggapi penurunan angka penjualan, Johnson & Johnson menyebut hal itu akibat kesalahan informasi (misinformasi) yang diterima masyarakat.

“Permintaan untuk bedak Johnson Johnson yang berbasis talc di Amerika Utara telah menurun karena sebagian besar perubahan dalam kebiasaan konsumen dan dipicu oleh informasi yang salah seputar keamanan produk dan rentetan iklan litigasi yang konstan,” kata rilis perusahaan yang dikutip CNBC.

BACA JUGA: Hai Moms! Bedak Johnson & Johnson Mengandung Asbes Lho

Di tengah banyaknya gugatan hukum terkait hal tersebut, Johnson & Johnson bersikeras produknya aman bagi kesehatan. Gugatan hukum terhadap perusahaan farmasi yang berbasis di New Jersey, AS, itu sendiri sudah berlangsung bertahun-tahun.

Diketahui, kekhawatiran kesehatan tentang bedak talc telah mendorong ribuan tuntutan hukum di Amerika Serikat oleh perempuan yang mengklaim bahwa asbes dalam talc menyebabkan mereka mengidap kanker. Talc adalah mineral yang struktur kimianya mirip dengan asbes, yang diketahui menyebabkan kanker.

Tapi sebuah penelitian yang dipimpin pemerintah AS tidak menemukan bukti kuat yang menghubungkan bedak bayi dengan kanker ovarium. Studi lain yang menyelidiki kemungkinan hubungan antara bedak dan kanker memiliki hasil yang bertentangan, meskipun sebagian besar tidak menemukan hubungan.

BACA JUGA: Mengandung Asbes, Johnson & Johnson Tarik Produknya dari Pasar

Johnson & Johnson menegaskan bahwa semua vonis terkait tuntutan hukum yang membuat klaim talc sebagai penyebab kanker, telah dibatalkan dalam pengadilan banding.

Karena itu, bedak berbasis talc masih akan dijual bersama produk berbasis tepung jagung, untuk pasar global. Berbeda dengan di AS dan Kanada, di pasar global permintaannya masih tumbuh lebih tinggi.

Lagi pula menurut Johnson & Johnson, bedak bayi hanya menyumbang sekitar 0,5 persen dari total bisnis kesehatan konsumen AS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

AMN Manado Bangkitkan Etos Pemuda Jadi Cendekia Cerdas dan Terhormat

Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado membangkitkan etos para pemuda untuk menjadi cendekia yang cerdas dan terhormat, sehingga mereka terampil...
- Advertisement -

Baca berita yang ini