Miris! Petugas Rumas Sakit Ini Makamkan Pasien HIV/AIDS yang Tak Berkeluarga

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sungguh mulia para petugas kesehatan yang tulus mengurus para pasiennya. Belum lama ini, beredar di sosial media kisah seorang petugas rumah sakit yang menguburkan jenazah pasien sebatang kara.

Kejadian itu terjadi di Rumah Sakit Syekh Yusuf, Gowa, Makasar, Sulawesi Selatan. Salah satu petugas itu bernama Risqilah Amran (26). Ia dan rekan-rekannya menguburkan jenazah tersebut di pemakaman Bontorea, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

Dilansir dari akun Instagram @makasar_iinfo, jenazah tersebut berjenis kelamin perempuan dan merupakan pasien yang terinfeksi HIV/AIDS. Sungguh miris, jenazah itu sebatang kara dan tak satu pun keluarga mau mengakui dirinya.

Atas nama kemanusiaan, Risqilah dan rekan-rekannya pun mengantarkan jenazah tersebut ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Mereka juga yang mengurusi dan menyolati jenazah tersebut.

“Kami semua ada walaupun keluargamu tidak mengakuinya,” kata Risqilah

Risqilah pun menceritakan wanita tersebut wafat pada Sabtu 21 November 2020, setelah empat hari dirawat di IGD RSUD Syeikh Yusuf. Wanita itu diantar oleh seorang tetangganya yang kemudian meninggalkanya begitu saja, tanpa identitas dan keluarga.

“Keluhannya lemas dan demam,” kata Risqilah.

Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien tersebut ternyata menderita HIV/AIDS. Usut punya usut, wanita tersebut masih memiliki suami yang tinggal di Kecamatan Somba Opu. Namun, setelah dihubungi suami tersebut tak mau mengakui istrinya.

“Suaminya tidak mau akui alasannya tidak ada keluarganya di sana. Tapi tetangganya ada yang keceplosan kalau sudah setahun wanita itu tinggal dengannya,” ucap Risqilah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini