Kualitas Udara di Jakarta Buruk, Ini Dampak yang Terjadi Bagi Kesehatan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Polusi udara memang sudah jadi masalah klasik di DKI Jakarta selama bertahun-tahun. Bahkan, setiap hari, warga Jakarta ‘dipaksa’ menghirup udara dari hasil pencemaran asap kendaraan, pabrik, dan sumber-sumber polusi udara lainnya.

Akibatnya, Jakarta pun dinyatakan sebagai kota dengan polusi udara paling buruk di dunia. Merangkum dari data AirVisual, air quality index Jakarta mencapai angka 216 atau termasuk dalam kategori paling tidak sehat dan dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat pada umumnya.

Nah, dari polusi udara itu, berikut dampak yang disebabkan jika terus terkena dan terhirup oleh manusia:

1. Iritasi

Dampak jangka pendek polusi bisa menimbulkan iritasi, hal ini terutama pada polutan jenis gas yang terpapar di kulit, rambut, hingga mata manusia.

2. PPOK dan ISPA

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan infeksi saluran napas akut (ISPA) merupakan dampak jangka panjang paparan polusi udara bagi saluran pernapasan.

Untuk dampak jangka panjang, efeknya bisa baru akan terasa hingga 5-10 tahun ke depan. Hal ini dikarenakan penurunan fungsi paru yang terjadi secara perlahan, dan meningkatkan risiko terjadinya asma, penyakit paru obstruktif kronik, hingga kanker paru.

3. Diabetes

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Diabetes Care, paparan PM2,5 dalam jumlah tinggi disebut meningkatkan risiko terserang diabetes. Studi yang dilakukan oleh Center for Occupational and Environmental Health di the University of California, Los Angeles, menyebut PM2,5 yang masuk ke aliran darah menyebabkan terjadinya resistensi insulin, salah satu faktor utama diabetes.

4. Stroke

Paparan PM2,5 juga berbahaya untuk otak. Seperti dijelaskan sebelumnya, ukuran PM2,5 yang sangat kecil memungkinkannya untuk masuk ke dalam jaringan pembuluh darah di otak.

Studi yang diterbitkan di jurnal The Lancet Neurology menyebut, 30 persen pasien stroke yang mengalami disabilitas dikaitkan dengan polusi udara. Risiko lebih besar terjadi jika Anda tinggal di negara berkembang.

5. Gagal jantung

Polusi udara juga sudah lama dikaitkan dengan penyakit gagal jantung. Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Queen Mary University of London, Inggris, polusi udara bisa menyebabkan perubahan pada struktur jantung.

Paparan PM2,5 dan PM10 diketahui membuat ukuran bilik jantung membesar, yang pada akhirnya meningkatkan risiko gagal jantung.

6. Disfungsi ereksi

Paparan polusi udara juga berpengaruh terhadap kesehatan alat kelamin lelaki. Studi yang diterbitkan di The Journal of Sexual Medicine menyebut risiko disfungsi ereksi meningkat akibat paparan polusi udara.

Meski penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Guangzhou University di China menggunakan tikus sebagai partisipan, pesan utama bahwa polusi udara berbahaya bagi kesehatan seksual tak boleh diabaikan.

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini