Kenali Penyebab Stunting pada Anak dan Cara Mengatasinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masalah pertumbuhan anak haru diperhatikan orangtua agar tidak mengalami stunting atau kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan.

Banyak yang tidak tahu anak pendek adalah tanda adanya masalah gizi kronis pada pertumbuhan tubuh si kecil. Terlebih lagi jika kondisi ini dialami anak yang masih di bawah usia dua tahun. Hal ini harus segera ditangani dengan segera dan tepat.

Berbagai faktor penyebab stunting misalnya asupan gizi yang buruk, berkali-kali terserang penyakit infeksi, bayi lahir prematur, serta berat badan lahir rendah (BBLR).

Kondisi tidak tercukupinya asupan gizi anak biasanya tidak hanya terjadi setelah ia lahir saja.

Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab stunting pada anak:

1. Kurang asupan gizi selama hamil
Stunting sudah terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan. Hal ini disebabkan oleh asupan ibu selama hamil yang kurang bergizi dan berkualitas sehingga nutrisi yang diterima janin cenderung sedikit.

2. Kebutuhan gizi anak tidak tercukupi
Banyak teori yang menyatakan bahwa kurangnya asupan makanan juga bisa menjadi salah satu faktor utama penyebab stunting. Khususnya asupan makanan yang mengandung zinc, zat besi, serta protein ketika anak masih berusia balita.

3. Terbatasnya pengetahuan ibu
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan adalah salah satu faktor lain penyebab terjadinya stunting.

Kemudian, terbatasnya akses pelayanan kesehatan, termasuk layanan kehamilan dan postnatal(setelah melahirkan), kurangnya akses air bersih dan sanitasi, masih kurangnya akses makanan bergizi karena tergolong mahal.

Ada beberapa cara mencegah anak mengalami stunting, di antaranya adalah:

– Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
– Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
– Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
– Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.

Anda bisa berdiskusi dengan dokter anak untuk menyesuaikan dengan kebiasaan si kecil, agar pencegahan stunting bisa dilakukan.

Reporter: Purwati Soleha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini