Jadi Youtuber Terkaya, Ini 4 Hal yang Bisa Dilakukan Atta Halilintar untuk Papua

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Wow! Atta Halilintar masuk dalam deretan Youtuber berpenghasilan tertinggi di dunia.

Berdasarkan data yang dirilis Purple Moon Promotional Product, Atta berada posisi nomor delapan dalam daftar itu dengan penghasilan per bulan adalah 1,3 juta poundsterling atau Rp 23 miliar.

Di Indonesia, Atta merupakan Youtuber nomor satu dengan jumlah subscriber terbanyak hingga mencapai lebih dari 18 juta subscriber. Adapun keseluruhan video dalam kanal YouTube-nya sudah berjumlah 580 dengan total 1,6 miliar views.

Kabar menggembirakan ditengah-tengah berita kerusuhan di Papua baru-baru ini. Nah, kira-kira dengan uang yang diterima Atta dari hasil nge-Youtube bisa buat apa aja ya. Terutama untuk masyarakat Papua sebagai wilayah dengan angka kemiskinan tertinggi.

Berikut 4 hal yang bisa dilakukan untuk bantu masyarakat Papua dengan uang sebesar Rp 23 miliar:

  1. Mensejahterakan Masyarakat Papua

Bisa dilakukan dengan kegiatan sosial, misalnya memberi bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu. Seperti diketahui harga kebutuh pokok di Papua serba mahal dan butuh biaya yang tinggi.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Indonesia mencapai 9,41% dari jumlah penduduk per Maret 2019 atau mencapai 25,14 juta jiwa. BPS menyebut dari 34 provinsi, terdapat 16 provinsi yang memiliki angka kemiskinan di atas angka nasional.

Adapun lima provinsi yang memiliki angka kemiskinan terbesar berada di kawasan timur Indonesia. Provinsi tersebut adalah Papua (27,53%), Papua Barat (22,17%), Nusa Tenggara Timur (21,09%), Maluku (17,69%), dan Gorontalo (15,52%).

  1. Membantu Pembangunan Infrasutuktur

Sejak tahun 2014 lalu pemerintah Indonesia melalui Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sedang mengejar pembangunan proyek jalan Trans Papua. Adapun selama 2015-2019, pemerintah menargetkan menyelesaikan 1.066 km jalan Trans Papua sehingga menjadi fungsional/dapat dilalui seluruhnya.

Target ini akan diselesaikan hingga akhir tahun 2019, melalui pembangunan jalan baru sepanjang 865 km di Provinsi Papua dan 151 km di Provinsi Papua Barat. Meskipun demikian, hingga akhir tahun 2019 masih ada jalan yang belum beraspal, diantaranya terdapat 1.678 km di Provinsi Papua dan 379,39 km di Provinsi Papua Barat.

  1. Membantu Pendidikan Papua

Sejak tahun 2001, Papuan mendapatkan kewenangan khusus dalam bidang pendidikan. Meskipun demikian, hingga kini belum menunjukkan kemajuan signi­fikan. Kondisi pen­didikan ini juga berdampak terhadap rendahnya kinerja pembangunan daerah.

Bahkan ada yang mengatakan jika indeks pembangun­an manusia (IPM) Papua dan Papua Barat berada pada posisi terendah dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.

  1. Kesehatan dan Perbaikan Gizi untuk anak-anak papua

Sampai saat ini Pemerintah Indonesia masih terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan di Papua dan Papua Barat.

Kepala Dinkes Provinsi Papua Barat Otto Parorrongan, SKM, M.Mkes pernah mengatakan masyarakat Papua Barat juga masih dihantui dengan berbagai penyakit. Di Papua Barat, kasus malaria dan annual parasite incident (API) sudah menurun tajam sejak tahun 2012. Akan tetapi, malaria masih endemis dan di Manokwari mencapai 6.929 kasus pada 2017.

Selain masalah kesehatan, gizi buruk juga menjadi momok bagi masyarakat Papua. Seperti diketahui, terdapat kejadian luar biasa akibat gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua pada 8 Januari 2018 lalu telah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa oleh Pusat Krisis Kesehatan – Kementerian Kesehatan Indonesia. Sudah 72 orang meninggal dunia hingga 01 Februari 2018

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini