Ini 4 Risiko Operasi Ganti Kelamin yang Wajib Kalian Tahu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA Fakta tentang Lucinta Luna telah mengganti kelaminnya dari laki-laki ke perempuan terungkap setelah terseret kasus narkoba.

Lucinta Luna pun telah mengajukan surat permohonan ganti kelamin ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan alasanmengalami gangguan dysphoria gender.

Surat keterangan Lucinta Luna yang mengalami dysphoria gender ini diungkap oleh mantan kuasa hukumnya yang tidak Ingin disebutkan namanya.

Ada 4 Risiko atau Efek samping Ketika anda inginganti kelamin, mari disimak :

1. Perdarahan dan infeksi

Munculnya perdarahan dan infeksi merupakan efek samping operasi ganti kelamin yang paling sering terjadi. Saat operasi, dokter akan membuat banyak sayatan pada penis atau vagina.

Proses tersebut berisiko melukai pembuluh darah sehinggamenyebabkan perdarahan dalam jumlah banyak.

Luka operasi juga rentan terinfeksi oleh bakteri, terutama darijenis staph. Pada kasus yang parah, infeksi dapat menyebar kealiran darah, kemudian menyebabkan sepsis Sepsis yang tidakditangani dengan tepat berisiko mengakibatkan kegagalan organ.

2. Infeksi saluran kemih (ISK)

Mengingat operasi dilakukan pada alat kelamin, ada kemungkinan bakteri dapat menyebar ke saluran kemih. Hal ini sejalan dengan sebuah survei jangka panjang yang dimuat dalam kongres PRS Global Open tahun 2016.

Ada pasien yang menjalani operasi ganti kelamin ternyatamengalami efek samping menyerupai gejala ISK. Gejala ISK tersebut meliputi:

Nyeri Panggul
Aliran urine yang lemah
Susah buang air kecil
Sering buang air kecil pada malam hari

3. Masalah kesehatan terkait perubahan hormon

Sekitar satu tahun sebelum operasi, pasien akan diminta untukmenjalani terapi hormon.

Pria yang ingin menjalani operasi transgender perlu menempuhterapi ekstogen dulu guna memunculkan ciri reproduksi feminin.

Begitu pula dengan perempuan yang ingin menjalani prosedurkelamin ini, akan menjalani terapi testosteron guna mendapatkanefek sebagai pria.

Nah, kedua hormon ini tidak luput dari efek samping. Terapiestrogen bisa meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darahpada paru-paru dan pembuluh darah di area kaki.

Kondisi ini tentu dapat memicu komplikasi saat operasiberlangsung.

Di sisi lain, terapi testosteron berisiko meningkatkan tekanandarah, penurunan respons tubuh terhadap insulin, dan perubahanabnormal pada jaringan lemak.

Perubahan ini berpeluang menimbulkan obesitas, hipertensi, serta diabetes di kemudian hari.

4. Masalah psikologis

Terlepas dari hasilnya, penting untuk dipertimbangkan bahwaefek samping operasi ganti kelamin tidak hanya memengaruhifisik, tetapi juga kondisi mental pasien.

Penyesalan biasanya muncul saat operasi yang dijalani ternyatatidak membuat pasien merasa berada dalam tubuh yang selamaini ia dambakan.

Reporter : Nabila Kuntum Khaira Umma

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini