Ingin Meracik Teh yang Nikmat? Ini Rahasianya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Membuat teh yang nikmat tidak hanya sekedar menyeduhnya dengan air panas. Hal ini terkesan biasa sehingga rasanya tidak istimewa. Maka, jika ingin menghasilkan rasa teh yang nikmat ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.

Rasa nikmat serta aroma yang segar dalam teh bisa didapatkan apabila diracik dengan beberapa hal berikut ini:

Pertama yaitu kualitas air. Hal ini penting karena air adalah elemen penting dalam menyeduh teh, maka air yang digunakan sebaiknya mengandung kadar garam dan mineral yang rendah.

Kedua, yaitu dengan memperhatikan temperatur air. Pengaturan terhadap suhu air harus diperhatikan ketika ingin menyeduh teh. Sebaiknya menggunakan air dengan suhu 90-90 derajat celcius supaya teh yang dihasilkan terasa nikmat baik rasa maupun aromanya.

Ketiga, sebaiknya teh jangan disimpan di dalam kulkas atau tempat lembab lainnya. Suhu dingin dan kondisi lembab bisa membuat teh mudah berjamur. Sama halnya jika diletakkan di tempat panas atau di bawah terik matahari. Satu hal lagi yang penting adalah dengan menjauhkan dari bumbu dapur yang beraroma menyengat.

Keempat yaitu dengan memperhatikan waktu untuk mengonsumsi teh. Sebaiknya teh dikonsumsi ketika suhunya sudah mulai berkurang. Teh alami tanpa bahan pengawet bisa dikonsumsi sekitar 6-8 jam setelah diseduh, jika lebih dari jam tersebut diperkirakan teh akan keruh dan aromanya memudar.

Terakhir, hal yang bisa dilakukan adalah dengan mencampur teh dengan bahan lain. Gula tebu bisa menjadi pilihan terbaik karena tidak mengandung pemanis buatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini