Hari Televisi Sedunia, Yuk Simak Perkembangan Televisi di Indonesia!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ditemukan oleh John Logie Baird pada tahun 1925, televisi masih menjadi sumber informasi bagi sebagian masyarakat hingga saat ini. Televisi juga menjadi media massa yang memainkan peran utama dalam menampilkan berbagai isu yang mempengaruhi opini publik.

Karena pentingnya peran televisi, pada tahun 1996 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan 21 November sebagai Hari Televisi Sedunia.

Dilansir dari laman timeanddate.com, PBB menetapkan Hari Televisi Sedunia lantaran menganggap televisi sebagai simbol komunikasi antar manusia. PBB juga menyatakan jika televisi begitu berpengaruh dan dinilai memiliki kekuatan dalam proses pengambilan keputusan.

Di Indonesia, televisi dibawa oleh bangsa Uni Soviet saat peringatan kota Yogyakarta yang ke-200 tahun. Televisi mengudara di Indonesia pertama kali pada 17 Agustus 1962 bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17.

Siaran pertama berlangsung cukup singkat, yakni mulai pukul 07.30 WIB hingga 11.02 WIB. Siaran ini menayangkan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Tahun 1962 merupakan tonggak sejarah pertelevisian nasional Indonesia. Karena, pada 24 Agustus 1962 Presiden Soekarno meresmikan televisi pertama di Indonesia bernama Televisi Republik Indonesia (TVRI). Dalam perkembangannya TVRI menjadi alat strategis pemerintah dalam berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan sosial hingga kegiatan politik.

Selama puluhan tahun TVRI memegang kendali dalam penyiaran televisi di Indonesia dan menjadi media pemerintahan. Namun, pada tahun 1987 ditetapkan Keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia Nomor: 190 A / Kep / Menpen / 1987 tentang siaran bersaluran terbatas yang membuka peluang bagi televisi swasta untuk beroperasi.

Bersamaan dengan keluarnya keputusan diatas, televisi swasta RCTI resmi tayang pada 24 Agustus 1989. Tahun-tahun berikutnya bermunculan berbagai televisi milik swasta, seperti SCTV (24 Agustus 1990), TPI (23 Januari1991). ), ANTV (7 Maret 1993), Indosiar (11 Januari 1995), Metro TV (25 November 2000), Trans TV (25 November 2001), dan Lativi (17 Januari 2002).

Dengan munculnya televisi swasta penyajian berita dalam televisi lebih variatif. Berita langsung yang kurang mendalam diubah dan diulas oleh stasiun televisi dengan siaran reportase mendalam.

Reporter: Diani Ratna Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini