MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Berkat popularitas film ‘Frozen’ yang meningkat, Desa Hallstatt di Distrik Gmunden, Austria, mengalami lonjakan pengunjung hingga 10 juta orang per harinya. Hal tersebut membuat Alexander Scheutz, Wali Kota Hallstatt, membatasi jumlah orang yang berwisata ke desa tersebut.
“Hallstatt adalah bagian penting dari sejarah budaya, bukan museum, dan jumlah wisatawan yang berkunjung saat ini menyebabkan masalah bagi desa,” ujar Scheutz kepada The Times sebagaimana dikutip dari Lonely Planet, baru-baru ini.
Hallstatt adalah sebuah desa yang menjadi inspirasi latar belakang wilayah Arendelle dalam film ‘Frozen’. Arendelle adalah kawasan kerajaan yang dipimpin oleh Elsa, tokoh utama dari film tersebut.
Desa ini menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan dari Pegunungan Dachstein dan Salzkammergut yang terjal dan menghadap ke danau yang berkaca-kaca.
Film animasi karya Walt Disney Animation Studios ini berhasil membuat para penggemarnya berbondong-bondong pergi Hallstatt untuk dapat menyaksikan secara langsung keindahan desa yang memiliki jumlah penduduk sekitar 800 orang tersebut.
Jumlah wisatawan yang membludak ini dikhawatirkan akan menimbulkan masalah bagi desa dan membuat desa tidak bisa menerapkan pariwisata yang berkelanjutan. Hal tersebut pun berusaha disiasati oleh pemerintah setempat dengan menerapkan sistem angkut menggunakan bus berkapasitas kecil, sehingga jumlah turis yang diangkut akan lebih sedikit.
Sebelumnya, Desa Hallstatt ini sudah terlebih dahulu terkenal keindahannya melalui acara televisi, film, hingga media sosial, seperti Instagram. Desa ini merupakan merupakan situs warisan dunia yang terdaftar di United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Hallstatt pertama kali dikenalkan ke publik melalui acara televisi di Korea Selatan. Kemudian pada tahun 2011, seorang pengusaha asal Cina membangun replika Hallstatt di Provinsi Guandong. Namun tidak bisa dipungkiri, pamor Hallstatt melesat drastis usai penayangan film Frozen. (Marizke/R)
