Dihujat Netizen, Pengusaha Ini Pesan Masker Berlapis Emas Seharga Rp109,1 Juta

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW DELHI – Masker merupakan barang penting yang harus dipakai setelah virus corona melanda dunia. Dalam melakukan aktivitas ruang publik kita diharus menggunakan masker ke mana pun.

Pengusaha masker juga semakin lama semakin berinovasi. Beragam jenis dan bentuk masker dipasarkan sehingga gak sedikit juga orang sengaja pesan masker dengan keinginannya sendiri.

Lain halnya dengan orang ini. Ia bertujuan cuma buat pamer, pengusaha lokal di India ini memesan masker berlapiskan emas!

Hal ini diketahui oleh seorang reporter India, Rituparna Chatterjee, yang mengunggah foto masker berlapis emas itu melalui akun Twitter pribadinya. Ia mengunggahnya pada 10 November 2021 dengan caption, “Buat apa ini?”

Bukannya mendapat pujian, pengusaha ini malah kena hujatan. Pasalnya harga untuk satu masker emas tersebut bisa merogoh kocek hingga 570 ribu rupee atau sekitar 109,1 juta rupiah!

Pengusaha lokal India ini meminta pembuat perhiasan dari Budge Budge, India, untuk membuat masker emas tersebut. Pembuat perhiasan pun berhasil membuat masker tersebut hanya dalam 15 hari.

Emas seberat 108 gram tersebut rencananya akan buat dipamerkan oleh si pemilik pada saat perayaan Durga Puja. Perayaan Durga Puja merupakan festival tahunan di Asia Selatan untuk memuja dewi Durga dari agama Hindu.

Gak sedikit warganet mengatakan masker tersebut adalah sebuah bentuk dari kesombongan si pemilik.

Kalian kalau punya uang segitu mau dipakai untuk beli apa nih gaes?

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini