Diduga Lecehkan Tuna Rungu, Anang Hermansyah Minta Maaf Pakai Bahasa Isyarat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini Anang Hermansyah dituding melecehkan melecehkan kaum tuna rungu. Hal ini bermula ketika istri Ashanty itu melakukan gerakan seperti bahasa isyarat yang dianggap netizen sebagai lelucon.

Dalam tayangan konten YouTube di kanal The Hermansyah, Ashanty tengah marah dan Anang melakukan gerakan tangan seolah memberikan bahasa isyarat. Hal ini rupaya membuat kelompok disabilitas, terutama komunitas tuna rungu merasa kecewa dan tersinggung.

Melalui Instagram Story-nya, pemilik akun Instagram @cbudidharma memprotes aksi Anang yang dinilai tak perlu dan dirasa menghina kaum tuna rungu. Ia meminta pelantun ‘Separuh Jiwaku Pergi’ itu untuk menghormati para kaum tuna rungu.

“Ini tidak diperlukan, dan ini sangat menghina kaum tuli. Lucu boleh, tetapi memperagakan bahasa isyarat?” terang akun tersebut.

Menanggapi tudingan tersebut, Anang Hermansyah yang ditemani Ashanty, pun langsung meminta maaf dan mengatakan tak memiliki maksud merendahkan atau melecehkan bahasa isyarat.

“Halo, nama saya Anang. Saya mau minta maaf. Terima kasih,” kata Anang menggunakan bahasa isyarat dalam video tersebut.

Lebih lanjut, Ashanty kemudian memberikan penjelasannya terkait adanya hal tersebut. Perempuan berusia 34 tahun itu juga menjelaskan kondisi yang sebenarnya dalam video yang diduga menyinggung kaum disabilitas

“Jadi ceritanya dari video yang diedit kita sedikit cekcok karena ketika mas Anang ngobrol ke kamera, terus-terus ngobrol sama saya. Saya gak dengerin. Saya sibuk lomba, sampai ‘hey aku lagi ngomong loh’,” kata Ashanty.

“Nah, akhirnya mas Anang pas saya yang lagi ngobrol ke kamera, dia itu mau ngasih isyarat tapi bukan mau ngejek temen-temen tuli tapi dia kayak ‘Nih cewek nyinyir banget nih banyak omong banyak omong, pusing gak mau dengerin’,” lanjutnya.

Ashanty menjelaskan adegan tersebut sudah melalui proses editing. Namun sayang, tayangan tersebut malah menimbulkan banyak presepsi.

“Tapi dia gak mau ngomong karena kesel sama saya, sama editor kita bagian belakangnya diedit jadi menimbulkan persepsi. Dari hati kami yang paling dalam gak ada sedikitpun niat untuk mengejek atau tidak menghargai atau merendahkan, melecehkan bahasa isyarat bahkan kami pun tidak paham kan bahasa isyarat,” pungkas Ashanty.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini