Bekerja dari Rumah Tetap Jadi Tren Setelah Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bekerja dari rumah atau jarak jauh bagi industri yang memungkinkan telah menjadi norma baru di tengah pandemi virus corona. Sejumlah perusahaan teknologi raksasa di Amerika bahkan mengadopsi pola kerja dari rumah secara permanen.

Twitter, Google, Facebook dan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern merupakan pendukung cara kerja fleksibel tersebut. Bahkan, Facebook mengatakan berencana untuk menjadikan cara kerja jarak jauh sebagai tren jangka panjang.

Ketika kantor-kantor secara bertahap membuka kembali bisnis mereka setelah lockdown, banyak pengusaha yang mencari cara kerja baru.

Twitter menjadi perusahaan pertama yang mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dalam jangka waktu yang tidak terbatas bahkan “selamanya” jika mereka mau.

Pendiri dan kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg pun mengikuti langkah yang diambil Twitter. Pada Juli 2020, Mark mengatakan kepada stafnya bahwa Facebook “secara agresif membuka perekrutan jarak jauh”.

Dia mengharapkan setengah dari karyawan nya melakukan pekerjaan di luar kantor Facebook selama lima hingga 10 tahun ke depan.

Langkah ini juga diikuti oleh perusahaan teknologi lain di Silicon Valley, California, Amerika Serikat.

Kebijakan cara kerja baru yang lebih fleksibel pun membuat staf yang ragu untuk kembali ke kantor merasa lebih baik. Para staf bisa di rumah saja tanpa khawatir terpapar covid. Mereka juga lega karena tak kehilangan pekerjaan tetap, sambil menunggu protokol dari perusahaan untuk menjaga jarak fisik selama bekerja di kantor nanti.

PM Selandia Baru Jacinda Ardern juga menyarankan perusahaan yang mengharuskan bekerja di kantor, baiknya dilakukan empat hari per minggu untuk membantu meningkatkan ekonomi dan menyeimbangkan kehidupan kerja.

“Saya mendengar banyak orang menyarankan kita untuk bekerja empat hari seminggu. Pada akhirnya, itu tergantung keputusan pengusaha dan karyawan. Akan tetapi, seperti yang saya katakan, ada begitu banyak yang telah kita pelajari dari Covid dan fleksibilitas orang yang bekerja dari rumah, produktivitas yang terjadi saat kerja di rumah,” kata Ardern.

Sebelumnya, di 2019 perusahaan teknologi raksasa Microsoft telah melakukan uji coba empat hari kerja di Jepang dan dari segi produktivitas dianggap berhasil.

Juru bicara Microsoft mengatakan bahwa mereka sekarang memiliki sistem kerja hybrid karena perlahan kantor mulai buka kembali. Meski begitu, sebagian karyawan Microsoft tetap masih bekerja dari rumah.

Hari kerja per minggu yang lebih singkat dan tetap dapat bekerja dari rumah pun disambut oleh para pakar sumber daya manusia.

“Ini juga akan memberikan keseimbangan kehidupan kerja bagi orang-orang yang membutuhkannya, seperti siswa paruh waktu, ibu muda, orang tua yang ingin lebih banyak waktu dengan anak-anak atau merawat orang tua mereka,” kata Alin Abraham, seorang konsultan yang berbasis di Singapura.

Tren ini juga memungkinkan perusahaan memikirkan kembali ruang kantor mereka yang mahal. Mastercard mengatakan sedang mencari cara untuk menggabungkan beberapa kantornya, sementara Facebook berencana untuk mencari tempat kerja fleksibel di seluruh dunia.

“Setelah masa Covid-19, Anda dapat membayangkan banyak perusahaan yang semakin kecil karena karyawan-karyawannya dapat bekerja di rumah,” kata Adrian Tan, dari perusahaan IT PeopleStrong.

Reporter: Indah Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Uji Coba Blasting Wadas Jadi Tontonan Warga yang Penasaran, Warga Sempat Khawatir

Mata Indonesia - Proses penambangan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah memasuki babak baru. Saat ini proses akan dilakukan pengeboman (blasting) guna membongkar Bangkalan batu andesit.
- Advertisement -

Baca berita yang ini