Asal Usul Telur Mata Sapi dan Teknik Menggorengnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA– Apakah kamu menyukai telur? Ada banyak jenis telur tetapi yang paling sering dimakan adalah telur ayam.

Telur mengandung beberapa vitamin dan mineral yang merupakan bagian penting dari makanan sehat. Di Indonesia, telur adalah makanan yang mudah didapatkan dan harganya pun terjangkau. Untuk penyajian telur sendiri itu berbagai macam, mulai dari telur dadar, telur ceplok, telur rebus, orak-arik dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri, telur ceplok disebut dengan telur mata sapi. Telur mata sapi berarti telur yang digoreng tanpa diaduk dengan putihnya, sehingga tampilannya terlihat natural. Kuning telur selalu berada terpisah dengan putihnya. Jika dibuka dengan sempurna, posisi kuning yang berada di tengah, mirip dengan mata sapi.

Awalnya, masyarakat Indonesia menyebutnya dengan telur ceplok. Karena telur ceplok berasal dari bahasa Jawa. Hal ini merujuk pada bunyi yang dihasilkan ketika memecahkan telur menjadi dua dan menjatuhkan ke penggorengan, maka akan terdengar bunyi ceplok.

Sebutan telur mata sapi pertama kali di Indonesia, saat orang Prancis datang ke Indonesia dan mengatakan telur ceplok dengan Eil de Boeuf. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi Bull’s Eye, yang artinya mata sapi. Walaupun secara harfiah Eil de Boeuf bermakna mata sapi, namun orang Prancis lebih merujuk pada titik tengah lingkaran yang dijadikan sasaran panah.

Setiap negara memiliki sebutan tersendiri untuk telur ceplok. Di Amerika Serikat, penduduk Maryland menyebutkan telur ceplok dengan kata Dip Eggs. Artinya telur goreng tersebut yakni telur yang dicelupkan. Jika orang Pennsylvania menyebut telur ceplok dengan Treasure Eggs yang artinya telur yang menyimpan harta karun. Orang Jerman menyebutkan telur ceplok dengan Spiegelei atau telur cermin. Mereka menganggap permukaan putih telur yang diceplok memiliki tekstur yang mengkilap dan tipis.

Melansir dari goodnewsfromindonesia.id, “mengenai perbedaan teknik menggoreng telur, antara lain:

Pertama, Over Hard Eggs. Ini mirip dengan telur mata sapi, hanya saja proses penggorengannya membuat seluruh bagian telur matang sempurna. Bahkan putih telurnya sengaja digoreng sampai teksturnya sedikit gosong.

Kedua, Over Medium Eggs. Cara penggorengannya tidak matang sempurna seperti over hard eggs. Ini karena ketika kita memecahkan kuning telurnya, maka akan terlihat tekstur keras di bagian luar kuning telur namun meleleh di tengahnya.

Ketiga, Over Easy Eggs atau dikenal dengan Runny. Secara sederhana kita lebih mudah mengartikannya dengan telur setengah matang. Teknik penggorengan ini sebisa mungkin mempertahankan agar kuning telur tidak mengeras. Namun telur tetap dibalik hanya sekali sehingga bentuk yang dihasilkan adalah putih telur di atas, kuning telur berada di bawah.

Keempat, Sunny Side Up. Teknik ini yang sering dilakukan untuk keperluan komersial sehingga memperlihatkan keindahan telur ceplok. Saat proses penggorengan, telur tidak dibalik untuk mempertahankan agar kuning telur masih berbentuk bulat sempurna dan tidak bercampur dengan putih telurnya.”

Reporter: Azizah Putri Octavina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

AMN Manado Upaya BIN Tanamkan Nasionalisme Generasi Muda

Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) terus berupaya untuk menanamkan semangat dan rasa nasionalisme kepada para generasi muda...
- Advertisement -

Baca berita yang ini