Anti Durhaka! Ini Cara Beratubat pada Orangtua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagai anak, patut untuk menghormati dan memuliakan orangtua. Kedudukan mereka bagi anak-anaknya sangat diistimewakan di dalam Al-Quran. Itulah sebabnya agar hidup diridai oleh Allah.

Allah telah berfirman di dalam QS. Al Israa ayat 23 yang berbunyi, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya.”

Pada ayat tersebut Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada orangtua. Berbakti kepada orangtua, berarti mendekati rida Allah SWT.

Cerita rakyat yang ada di Indonesia tentang anak durhaka adalah Malin Kundang. Ia dikutuk menjadi batu karena telah durhaka terhadap ibunya.

Cerita ini sangat memengaruhi pikiran anak-anak untuk tidak durhaka kepada orangtua jika tidak mau bernasib sama seperti Malin Kundang.

Menyakiti hati dan durhaka terhadap orangtua merupakan dosa besar. Allah akan menyiksa anak durhaka di dunia dan di akhirat.

Dalam Al-Mustadrak karya Al-Hakim, Abu Bakrah pernah mendengar Rasulullah SAW berkata, “Allah SWT akan mengakhiri balasan setiap dosa hingga hari kiamat kelak, kecuali dosa durhaka terhadap orangtua. Ia akan mempercepat balasannya pada waktu masih hidup atau sebelum meninggal.” (HR Al-Bhaiqi).

Maka dari itu, jika telah menyakiti hatinya, wajib untuk segera bertaubat dan meminta maaf kepada orangtua.

Para ulama menyebutkan ada tiga syarat yang harus dilakukan jika ingin bertaubat. Yaitu segera berhenti melakukannya, menyesali perbuatan, bertekad untuk tidak mengulanginya.

Perbuatan durhaka merupakan maksiat terhadap orang lain. Selain itu, ada syarat tambahan, yakni mengembalikan hak pada pemiliknya atau meminta maafnya. Syarat ini bisa dilakukan jika mereka masih ada.

Jika sudah tiada, imam An-Nawi menjelaskan, Adapun tuntuan dari orangtua di akhirat, maka tidak ad acara untuk membatalkannya. Tetapi, disertai dengan rasa penyesalan, hendaknya anak yang durhaka memperbanyak istigfar (memohon ampun kepada Allah SWT) untuk orangtuanya.

Jika memungkinkan, (hendaknya juga) memperbanyak sedekah untuk memuliakan orangtuanya. Memuliakan orang-orang yang dimuliakan orangtua, contohnya teman-teman mereka.

Menjalin silaturahim dengan keluarga orangtua, melunasi hutang, atau kebaikan apapun yang mudah dilakukan merupakan bentuk dari menghormati mereka.

Meskipun tidak mungkin meminta maaf kepada mereka secara langsung, tetapi masih bisa melakukan kebaikan demi mereka.

Jika orangtua masih ada, sebaiknya jaga perasaan dan hati orangtua serta ikuti nasihatnya. Jangan sampai tindakan yang dilakukan dapat membuat marah dan sakit hati.

Reporter: Laita Nur Azahra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini