X-Men: Dark Phoenix Film Jelek? Cek Faktanya Berikut Ini

Baca Juga

By: Rans Solo

MINEWS – Setelah kejadian di X-men : Apocalypse (2016), Cyclops, Jean Grey, Quicksilver, Mystique,Beast, dan Nightcrawler ditugaskan oleh pemerintah Amerika untuk menyelamatkan astronot yang melakukan sebuah misi Luar angkasa.

Dalam misi tersebut, Jean Grey lalai dan menabrak sinar kosmik. Beruntung nyawanya berhasil diselamatkan.

Mulanya, semua aman-aman saja. Namun Jean tidak bisa mengendalikan kekuatannya yang terlihat mengalami sedikit evolusi. Ditambah terjadi pergolakan dalam dirinya dan kekuatannya semakin tidak stabil.

Jean pun meminta bantuan Erik Lehnsherr atau lebih dikenal sebagai magneto untuk mengendalikan kekuatan barunya ini. Momen ini membuat membuat magneto turun Gunung dan Berniat membunuh Jean.

Kemudian, muncul ras alien D’bari juga mengincar kekuatan kosmik yang diserap oleh tubuh Jean Grey. Dengan kemampuan shapeshifter-nya, para pasukan alien ini menyamar menjadi anggota militer Amerika yang mengincar Jean dan para mutant.

Lalu, apakah tim X-men berhasil menyelamatkan bumi dari ancaman magneto yang turun gunung dan ancaman dari alien D’bari ?? Jawabannya ada di X-Men: Dark Phoenix.

Ya, film franchise X-Men yang kali ini digarap oleh Simon Kinberg – sebelumnya hanya duduk sebagai produser sejak X-Men : First Class – menjadi penutup saga X-men yang dimulai sejak tahun 2000.

Kenapa menjadi penutup ? Ya kita sudah mengetahui bahwa rumah produksi 20th Century Fox selaku pemegang lisensi X-Men telah diakuisisi oleh Disney. Film ini juga sempat mengalami proses produksi yang cukup lama karena kesibukan para cast nya.

Serta mengalami proses re-shoot, yang katanya hasil produksi awal kurang memuaskan. Kemudian setelah rilis di bulan Juni, tetap saja. Hasilnya dicerca oleh kritikus lantaran kualitasnya kurang memuaskan.

Kita di Indonesia kebagian nonton film nya seminggu setelah libur lebaran. Apalagi saat lebaran blockbuster, film-film nasional rilis pada saat libur lebaran.

Tapi menurut gue, film ini gak seburuk dengan apa yang dibilang reviewer luar negeri. Dari segi cerita, filmnya mengambil cerita di komik yaitu Dark Phoenix Saga.

Memang sebelumnya cerita Ini telah diangkat di film X-Men: The Last Stand (2006), namun timeline X-Men yang telah di-reset rasanya sah-sah saja jika kisah ini diangkat kembali.

Namun, sangat disayangkan dari segi eksekusinya terkesan nanggung, bahkan ada yang terlihat datar. Misal dalam misi penyelamatan Luar angkasa, kurang terkesan dramatis ya semua terjadi dengan begitu saja.

Tapi ada scene yang menjadi favorit gue. Yakni pas adegan pertarungan ketika para mutant mengerahkan seluruh kemampuannya terlihat sangat epik sih genks.

Para cast dalam filmnya pun memang bukan kaleng-kaleng, kualitas akting mereka tidak diragukan lagi. Contoh, Sophie Turner tampil memukau, meski sangat disayangkan untuk James McAvoy, secara kharismanya sebagai Charles Xavier di Film Ini terkesan meredup. Padahal di tiga film X-Men sebelumnya terlihat sangat apik.

Keduanya memiliki jatah menit tampil terbanyak dan berhasil menghidupkan peran masing-masing. Didukung oleh penampilan apik dari Michael Fassbender, Tye Sheridan, Nicholas Hoult dan Jennifer Lawrence.

Hanya Jessica Chastain yang terasa kurang mengesankan, tapi gue rasa akibat karakterisasi dingin sehingga tidak terlihat perubahan guratan emosi yang signifikan di wajah dan gesturnya.

Secara keseluruhan, Film ini memang terseok-seok di box office. Namun bukan berarti film ini buruk seperti yang dikatakan oleh kritikus dan netizen.

Film ini masih enak untuk dinikmati dari segi visual efek dan cerita yang mudah dicerna, meski ada beberapa bagian yang kurang digali lebih dalam.

Well! Abaikan bad review para kritikus, silahkan nikmati saja filmnya lalu beropini.

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini