Tips Ampuh Simpan Duit di Asuransi Tanpa Takut Kolaps Kayak Jiwasraya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kasus gagal bayar polis asuransi yang melilit PT Asuransi Jiwasraya dan juga ASABRI tentu membuat banyak orang takut untuk menyimpan uang lewat skema demikian. Wajar saja kalau ada kekhawatir uang mereka bakal ludes tak berbekas. Nah, untuk menjaga hal itu agar tidak terjadi, simak beberapa tips dari Ekonom Senior Bank BNI, Ryan Kiryanto.

1. Kenali produk asuransinya terlebih dahulu
Kata Ryan, fokus bisnis dari perusahaan asuransi adalah proteksi atau perlindungan. Jika kemudian perusahaan asuransi tersebut menawarkan tambahan benefit berupa unsur investasinya, maka kita harus mempelajari dengan seksama, khususnya pada yield atau imbal hasil yang diberikan.

“Apakah masuk akal atau tidak. Darimana alat ukur untuk menentukan return-nya (pengembaliannya) reasonable atau tidak? lihat saja BI Rate (Suku Bunga acuan Bank Indonesia) berapa, pasti 5 persen. Kemudian rata-rata suku bunga bank itu ya 5 persen. Maka kalau ada yang katakanlah memberikan diluar angka 5 persen, atau bahkan sampai 10 persen, itu gak masuk akal,” ujarnya saat ditemui disela-sela acara Outlook Digitalisasi Indonesia 2020 yang diselenggarakan ISED di Jakarta, Rabu 15 Januari 2020.

2. Pahami penyelenggara asuransi
Hal lain yang perlu diperhatikan dan diketahui oleh calon nasabah adalah soal legal standing atau kedudukan hukum dari lembaga penyelenggara Asuransi, terutama terkait perizinan dari otoritas terkait.

“Jadi harus tahu, apakah ini asuransi yang berizin dari OJK atau tidak. Kemudian pahami juga track record dari lembaga asuransi tersebut,” kata Ryan.

3. Ketahui Profil dan Rekam Jejak dari pengurus lembaga asuransi
Kemudian hal lain yang tak kalah penting, kata Ryan adalah soal struktur organisasi dari sebuah lembaga asuransi, baik itu lembaga asuransi lokal maupun internasional.

“Kan ibarat kita membeli barang, kita harus tahu, tokonya siapa, produksinya siapa, terus pabrikannya siapa. Kalau kita mantap misal saya yakin ini produk baik untuk kita, baru kita beli. Tapi kalau ada dari sekian indikator tadi meragukan, ya jangan beli, itu intinya,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini