Serba-Serbi Chuseok, Salah Satu Hari Besar di Korea Selatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL  – Bagi penggila Korea, Chuseok mungkin sudah tidak asing lagi bagi mereka. Chuseok adalah salah satu perayaan hari besar di Korea Selatanc sebagai bentuk ungkapan terima kasih atas keberhasilan panen.

Chuseok atau Hari Panen, Festival Bulan Musim Panen, atau Hangawi, (hari besar di tengah-tengah musim gugur) yang perayaanya pada hari ke-15 bulan ke-8 menurut perhitungan kalender lunar.

Perayaan Chuseok berlangsung selama tiga hari, dengan dua hari libur nasional, yakni satu hari sebelum perayaan dan satu hari setelah perayaan Chuseok. Di tahun ini, perayaan Chuseok jatuh pada 21 September 2021, itu berarti dua hari nasionalnya jatuh pada tanggal 20 September dan 22 September 2021.

Saat ini perayaan Chuseok oleh masyarakat Korea Selatan sebagai sarana pulang ke kampung halamannya dan berkumpul bersama keluarga. Biasanya saat pulang ke kampung halaman ini masyarakat Korea Selatan membawa berbagai hidangan, seperti ginseng, buah-buahan, ikan, daging, hingga minyak. Hal ini pun sebagai simbol aliran sehat dalam hidup dan pekerjaan.

Pada pagi hari perayaan Chuseok, setiap anggota keluarga berkumpul di rumah untuk melaksanakan upacara peringatan penghormatan leluhur (charye). Hidangan-hidangan seperti kue beras (songpyeon), alkohol, dan beras yang baru di panen tersaji untuk persembahan sebagai rasa hormat kepada leluhur keluarga. Setelah upacara selesai, barulah mereka bersama-sama menikmati hidangan lezat.

Selain charye, tradisi lainnya di perayaan Chuseok adalah ziarah ke makam leluhur (seongmyeo). Ziarah ini sebagai wujud penghormatan dan rasa terima kasih kepada arwah leluhur. Dalam ziarah ini masyarakat Korea Selatan membawa hidangan persembahan untuk arwah leluhur berupa buah-buahan dan minuman. Setelah itu mereka akan membersihkan area makam dari rumput-rumput liar.

Makanan yang menjadi simbol khas perayaan Chuseok adalah songpyeon. Makanan ini terbuat dari tepung beras dengan kacang merah, biji wijen, kastanye, dan bahan lainnya. Cara pembuatan songpyeon dengan cara kukus, dan memberinya lapisan jarum pinus agar memberikan aroma pinus yang menyegarkan.

Biasanya membuat songpyeon pada malam hari sebelum perayaan Chuseok . Kepercayaan kuno di Korea Selatan mengatakan bahwa orang yang membuat songpyeon dengan bentuk yang indah, maka ia akan mendapatkan pasangan dan keturunan dengan paras cantik atau tampan.

Tak hanya songpyeon, alkohol dan jeon juga menjadi hidangan khas saat perayaan Chuseok. Jeon terbuat dari campuran air dan tepung, lalu isinya dapat berupa daging, ikan, hingga sayuran.

Satu hal lagi yang menarik dari perayaan Chuseok adalah permainan tradisionalnya. Terdapat berbagai permainan rakyat dan hiburan seperti tari topeng (talchum), kuartet perkusi tradisional (samulnori), gulat tradisional Korea (ssireum), dan tarian lingkaran khas Korea (ganggangsullae).

Talchum biasanya permainan dengan beberapa orang yang menggunakan kostum dan topeng sambil memainkan sebuah lakon melalui lagu, dialog, dan tarian. Lalu mereka memainkan samulnori dengan empat alat musik tradisional Korea yang masing-masing melambangkan berbagai macam cuaca, seperti gendang berbentuk jam pasir (janggu) yang melambangkan hujan, gong kecil (kwaenggwari) yang melambangkan petir, gendang besar (buk) yang melambangkan awan, dan gong besar (jing) yang melambangkan bunyi angin.

Sementara untuk ssireum, permainan ini membutuhkan kekuatan dan keahlian. Permainan ini satu lawan satu di lapangan pasir berbentuk bulat. Terakhir ganggangsullae, yang dibawakan oleh para wanita dengan pakaian tradisional (hanbok). Tarian ini dilakukan dengan bergandengan tangan membentuk lingkaran besar sambil bernyanyi.

Reporter: Intan Nadhira Safitri

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini