Selama Pandemik, Penganut Kristen di Inggris Menurun

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Selama masa pandemik Covid 19, jumlah penganut agama Kristen di Inggris semakin menurun.

Badan Statistik Nasional Inggris, atau Office for National Statistics (ONS) menyebutkan jumlah umat Kristen terus menurun. Sedangkan di antara kelompok-kelompok agama lain, populasi umat Hindu sedikit meningkat, orang Sikh menurun, Yahudi dan Buddha tetap stabil, sedangkan Islam terus meningkat.

Berdasarkan artikel di situs Saudigazette.com berjudul “Muslim London: 423 new mosques, 100 Shariah courts.” Saudigazette mengklaim, Inggris kini menjadi semakin Islami karena ratusan pengadilan syariah resmi beroperasi di London.

Menurut seorang pengkhotbah di Inggris, Maulana Syed Raza Rizvi, banyak masjid telah menghiasi berbagai kota di Inggris. Dalam artikel Saudigazette, disebutkan ada 423 masjid baru di London. Sebagian besar masjid ini penuh sesak pada saat-saat jam salat, tidak seperti banyak gereja yang kini jarang dikunjungi jemaatnya.

Saudigazette mengutip artikel Daily Mail yang menyebutkan, di London Timur, Gereja San Giorgio dengan kapasitas 1.230 jemaat ternyata hanya berisi 12 orang ketika terdapat perayaan Ekaristi. Sementara itu, perayaan Ekaristi di Gereja Santa Maria yang terletak di area yang sama juga hanya dihadiri 20 orang kendati memiliki kapasitas 1.000 orang.

Tanpa rujukan yang jelas, Saudigazette juga mengklaim, pada 2020, jumlah Muslim yang menghadiri salat diperkirakan akan mencapai setidaknya 683.000 orang. Berbanding terbalik, jumlah umat Kristiani yang menghadiri Misa mingguan diperkirakan akan turun menjadi 679.000.

Saudigazette juga mengutip survei Institut Riset Sosial NatCen yang menyebutkan, jumlah Muslim di Inggris telah tumbuh hingga hampir satu juta orang. Sementara itu, jumlah orang yang pergi ke gereja akan menurun tiga kali lebih rendah. Saudigazette menyampaikan  secara resmi, saat ini terdapat 100 pengadilan syariah baru di London.

Saudigazette juga mengutip ucapan Walikota London, Sadiq Khan, pasca serangan teror mematikan di Westminster tahun 2017 lalu, ia menyebut teroris tidak akan tahan dengan multikulturalisme London.

Mengutip The Royal Institution of Chartered Surveyors, Wall Street Journal pada 2012 menyatakan, sejak 2001, sekitar 500 gereja di London telah berubah menjadi rumah. The Church of England mengatakan, ada sekitar 20 hingga 25 gereja ditutup setiap tahun karena tidak lagi digunakan sebagai tempat peribadatan.

Situs Muslims in Britain menginformasikan, ada 478 masjid di London, termasuk Pusat Kebudayaan Islam, ruang salat dan ruang bersama yang disewa untuk peribadatan. Selain itu, dikutip dari Guardian, banyak masjid yang telah berdiri selama selama beberapa dekade di Inggris.

Reporter : Ade Amalia Choerunisa

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Uji Coba Blasting Wadas Jadi Tontonan Warga yang Penasaran, Warga Sempat Khawatir

Mata Indonesia - Proses penambangan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah memasuki babak baru. Saat ini proses akan dilakukan pengeboman (blasting) guna membongkar Bangkalan batu andesit.
- Advertisement -

Baca berita yang ini