Rusia Makin Perkasa di Tangan Vladimir Putin

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Siapa yang tak kenal dengan sosok Vladimir Putin. Pria yang dijuluki ‘tangan besi’ tersebut terkenal dengan ketegasannya dan mampu membuat takut negara-negara lain. Bahkan, Amerika Serikat menganggap Putin sebagai orang paling berbahaya yang dapat mengancam negaranya.

Vladimir Putin pernah menjabat sebagai Presiden Federasi Rusia terpilih pada tahun 2012. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden sementara Rusia pada 31 Desember 1999, saat menggantikan Boris Yeltsin dan kemudian terpilih menjadi presiden pada 7 Mei 2000 serta terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada tahun 2004.

Memiliki nama lengkap Vladimir Vladimirovich Putin, ia lahir di Leningrad, Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia, Uni Soviet (sekarang St. Petersburg). Anak dari pasangan Vladimir Spiridonovich Putin dan Maria Ivanovna Putina ini memiliki dua kakak yang bernama Viktor dan Albert yang lahir pada 1930-an. Namun kedua kakaknya meninggal dunia sebelum Putin lahir.

Pria kelahiran 7 Oktober 1952 ini dibesarkan bersama keluarganya di sebuah apartemen komunal dan bersekolah di bidang tata bahasa setara dengan SMA. Di sana, ia mengembangkan minat dalam olahraga judo. Pada tahun 1974, ia menjadi juara judo tingkat kota Leningrad.

Pada 1970, Putin belajar hukum di Universitas Negeri yang sekarang bernama Universitas Negeri Saint Petersburg dan lulus pada 1975.

Setelah lulus, Putin mengawali karirnya dengan bergabung di KGB atau singkatan dari Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnost (Komisi Keamanan Negara) yang merupakan Badan Intelejen Uni Soviet. Disana ia mendapatkan pelatihan hingga akhirnya bekerja di Direktorat Kepala Kedua (Kontra-Intelijen), sebelum ia dipindahkan ke Direktorat kepala pertama yang bertugas memantau orang asing dan pejabat konsuler di Leningard.

Putin sempat dikirim ke Moskow untuk pelatihan lebih lanjut di Yuri Andropov Red Banner Institute pada 1984. Hingga pada awal 1990, ia kembali ke Leningard setelah keruntuhan pemerintahan Komunis Jerman Timur.

Di tahun 1990, Putin diangkat oleh Anatoly Sobchak, walikota St Petersburg, sebagai penasihat urusan internasional. Setahun setelahnya, Putin mengundurkan diri dari KGB karena tidak setuju dengan kudeta yang ditujukan kepada Mikhaill Gorbachev dan tidak ingin menjadi intelijen dari pemerintahan baru.

Bulan Juni 1996, Sobchack kehilangan upayanya untuk dipilih kembali di St. Petersburg, sehingga Vladimir Putin pindah ke Moskow dan diangkat menjadi Wakil Kepala Departemen Manajemen Properti Presidensial pada 25 Mei 1998.

Di tahun yang sama tanggal 15 Juli, Putin diangkat sebagai kepala komisi untuk persiapan perjanjian tentang pembatasan kekuasaan daerah dan pusat federal yang melekat pada presiden, menggantikan Sergey Shakhray.

Pada 9 Agustus 1999, ia diangkat sebagai salah satu dari tiga Wakil Perdana Menteri Pertama dan ditunjuk sebagai Perdana Menteri Pemerintah Federasi Rusia oleh Presiden Yeltsin. Yeltsin ingin melihat Vladimir Putin sebagai penggantinya. Putin setuju untuk mencalonkan diri sebagai Presiden. Hingga pada 31 Desember 1999, Yeltsin tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatannya dan Putin menjadi Presiden untuk pertama kalinya pada 7 Mei 2000.

Secara konstitusi, Rusia melarang presiden menjabat lebih dari dua periode berturut-turut. Putin menjadi presiden tiga masa dengan mengambil istirahat di antaranya menjadi perdana menteri untuk kedua kalinya.

Reporter: Andhika Ilham Ramadhan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini