Pengaruh Inflasi dan Deflasi terhadap Perekonomian Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Istilah Inflasi dan deflasi tampaknya sudah familier di telinga masyarakat, khususnya karena sering dipergunakan di media massa. Inflasi dan deflasi sangat berkaitan erat dengan kondisi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia.

Secara umum, inflasi merupakan kondisi ketika barang dan jasa mengalami kenaikan harga dalam kurun waktu tertentu yang cenderung panjang. Kejadiannya pun tidak hanya memengaruhi satu barang dan jasa, tapi semuanya akan ikut mengalami kenaikan.

Hal itu bisa terjadi lantaran daya beli masyarakat yang meningkat. Ketika perputaran uang yang terjadi mengalami peningkatan, maka mengakibatkan harga juga ikut naik.

Penyebab inflasi terdiri dari berbagai macam faktor. Salah satu penyebabnya adalah jumlah uang yang beredar. Itulah alasan mengapa Bank Indonesia tidak bisa sembarangan mencetak uang dan memberikannya secara suka-suka kepada masyarakat. Meningkatnya jumlah uang yang beredar akan mengakibatkan kenaikan daya beli masyarakat yang nantinya menyebabkan terjadinya inflasi.

Hal tersebut juga bisa memengaruhi nilai mata uang. Misalnya, awalnya seseorang bisa membeli lima cokelat dengan uang Rp10.000, tapi kemudian karena adanya inflasi, orang itu hanya bisa membeli satu cokelat dengan uang Rp10.000.

Selain itu, utang nasional juga bisa menjadi penyebab inflasi. Utang nasional umumnya mencakup pinjaman dan pengeluaran negara. Ketika utang nasional meningkat, biasanya pemerintah akan menaikkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.

Ada pula penyebab inflasi karena permintaan yang naik atas barang dan jasa. Peningkatan permintaan barang dan jasa akan mengakibatkan perusahaan menaikkan harga yang akan ditanggung konsumen untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.

Inflasi memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian suatu negara. Salah satunya, inflasi dapat menurunkan daya beli dari mata uang. Sebagai contoh, jumlah uang yang sama ketika membeli barang hasilnya lebih sedikit dibandingkan dengan waktu sebelum inflasi. Hal tersebut dikarenakan para pedagang menaikkan harga jual barang dagangan mereka agar mendapatkan nilai yang sama ketika terjadi inflasi.

Adanya inflasi juga memengaruhi gaya hidup. Ketika terjadi inflasi, masyarakat akan dituntut untuk menghasilkan uang yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Hal itu dikarenakan kondisi inflasi membuat jasa atau barang yang sama sebelumnya berubah harganya menjadi lebih mahal.

Jika pendapatan kerja tidak sejalan, adanya inflasi dapat menyebabkan berkurangnya daya beli. Taraf penghidupan juga akan menurun. Kenaikan inflasi yang tinggi dapat memperburuk perekonomian negara karena barang atau jasa harganya semakin naik di luar jangkauan masyarakat umum.

Sementara bagi para pelaku bisnis, seperti dikutip dari Sleekr, inflasi dapat memberikan keuntungan secara maksimal karena jumlah pendapatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan biaya produksi. Inflasi ringan itu juga akan mendorong perekonomian negara menjadi lebih baik dengan peningkatan pendapatan nasional.

Hingga tingkat tertentu, sebenarnya inflasi tidak menakutkan. Inflasi mendorong masyarakat untuk mulai berinvestasi atau menggunakan uangnya untuk sesuatu yang lebih produktif, daripada hanya mendiamkan uangnya di tabungan dan menghadapi risiko penurunan nilai.

Indonesia pernah mengalami inflasi besar-besaran pada tahun 1998 yang mengakibatkan terjadinya pemutusan kerja di mana-mana, kecemburuan sosial, hingga kerusuhan besar yang mengakibatkan perekonomian Indonesia terpuruk. Sejak itu juga nilai mata uang rupiah mengalami perubahan. Meskipun sekarang masyarakat Indonesia sudah bisa menyesuaikan, akan lebih baik jika penurunan nilai rupiah tidak terjadi lagi.

Jika inflasi terjadi ketika barang dan jasa mengalami kenaikan harga, deflasi merupakan kebalikannya.

Deflasi adalah suatu kondisi terjadinya penurunan harga barang dan jasa secara masif dan terus menerus pada periode tertentu. Karena sangat bertolak belakang dengan inflasi, deflasi dapat diartikan sebagai disinflasi atau penurunan tingkat inflasi.

Deflasi juga harus dikendalikan, sama seperti inflasi, karena bisa menyebabkan hal-hal yang dapat berujung pada ketidakstabilan ekonomi.

Perlu diketahui, kondisi deflasi tidak hanya menyebabkan harga-harga jasa dan barang turun, tapi juga menyebabkan penurunan tingkat upah secara umum. Deflasi biasanya terjadi akibat rendahnya rasio perbandingan antara jumlah uang beredar dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.

Deflasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya, adanya perubahan struktural di pasar modal. Ketika perusahaan berbeda yang menjual barang atau jasa serupa bersaing, ada kecenderungan untuk menurunkan harga agar memiliki keunggulan dalam persaingan.

Selain itu, perkembangan inovasi dan teknologi juga bisa menjadi penyebab deflasi. Inovasi dan teknologi memungkinkan peningkatan efisiensi produksi yang mengarah pada harga barang dan jasa yang lebih rendah. Beberapa inovasi memengaruhi produktivitas industri tertentu dan berdampak pada seluruh perekonomian.

Penyebab lainnya adalah pasokan mata uang yang turun. Bank Indonesia memang harus bisa menjaga jumlah uang yang beredar di masyarakat agar tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keduanya bisa menyebabkan terjadinya inflasi dan deflasi. Uang yang jumlahnya rendah akan mengakibatkan daya beli masyarakat juga rendah sehingga mengakibatkan pengusaha terpaksa menurunkan harga barang dan jasanya.

Deflasi juga memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian negara. Kondisi deflasi dapat menyebabkan para pelaku bisnis berlomba-lomba untuk menekan harga jual demi menarik minat konsumen. Padahal, kondisi itu akan berakibat pada pemerosotan keuntungan bisnis. Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, maka akan memaksa bisnis untuk gulung tikar karena tidak ada biaya produksi dan gaji untuk karyawan. Hal itu dapat berimbas pada terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.

Meskipun demikian, deflasi tidak selalu berdampak negatif. Jika laju deflasi terus dikendalikan dan tidak melebihi angka sepuluh persen setiap tahunnya, maka kondisi perekonomian negara membaik. Hal itu dikarenakan deflasi mampu menguatkan nilai tukar mata uang suatu negara.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

AMN Manado Bangkitkan Etos Pemuda Jadi Cendekia Cerdas dan Terhormat

Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado membangkitkan etos para pemuda untuk menjadi cendekia yang cerdas dan terhormat, sehingga mereka terampil...
- Advertisement -

Baca berita yang ini