Home Cuitan MI Pandangan Islam Tentang Kuntilanak

Pandangan Islam Tentang Kuntilanak

1
10053
kuntilanak dalam pandangan Islam
kuntilanak dalam pandangan Islam

MATA INDONESIA, JAKARTA–Beberapa tahun belakangan ini, fenomena hantu kian marak di masyarakat. Bahkan pada platform seperti youtube hingga televisi, berlomba-lomba menyajikan konten acara hantu yang bermaksud untuk menghibur serta memenuhi minat masyarakat yang tinggi akan hal mistis.

Salah satunya kuntilanak. Hantu ini beberapa waktu lalu, menghebohkan masyarakat dengan menampakan diri di sungai. Sejak itu, mulailah bermunculan konten-konten kuntilanak, mulai dari perburuannya hingga aksi pelemparan batu.

Kuntilanak kabarnya merupakan jelmaan arwah wanita yang meninggal dalam keadaan hamil. Ia bergentayangan untuk mencari anaknya, dan dapat menyerang manusia. Ia bisa menyerang, bisa menakut-nakuti dan malah leluasa menampakkan diri kepada manusia.

Jadi apa sebenarnya Kuntilanak itu?

Kuntilanak merupakan mahluk yang termasuk kedalam jenis Jin. Dilansir dari channel Youtube Dunia Jilbab, menurut Ustaz Zulkifli Muhammad Ali, saat ini kebetulan ada fenomena dimana jin-jin tertentu dapat dilihat oleh semua orang.

Dia bisa muncul dimana-mana, dia bisa berbicara 1-2 menit lalu menghilang. Dalam Bahasa arab ini disebut dengan istilah tasyakkul oleh para ulama-ulama dan kalangan ahli Sunnah wal Jamaah, yang artinya jin yang meninggalkan dimensi alamnya, menembus ke alam kasar yang lamban dan berat (alam manusia).

Saat itulah titik terlemah jin. Biasanya sering kita lihat di tv dan beredar di masyarakat kalau ada seseorang yang dapat melihat penampakan maka ia akan berteriak dan lari ketakutan.

Dalam bayangan kebanyakan orang, hantu itu tidak bisa disentuh karena memiliki wujud bayang-bayang, sebenarnya itu tidak benar. Menurut Ustaz Zulkifli, hal itu tidak seharusnya kita lakukan, sebab jin atau setan ketika menampakan diri di alam manusia maka mereka juga masuk dalam hukum alam manusia.

Jin bisa menampakan wujudnya. Apakah manusia bisa menangkapnya? Bisa, asal manusia tahu titik terlemahnya. Seperti atlet renang yang mencoba menyelam ke laut lalu berkelahi dengan hiu maka sudah pasti yang akan menang adalah hiu, kenapa? Sebab itu bukan alam dia.

Sesuatu yang berada tidak pada alamnya itu akan sangat menyiksa. Sekuat-kuatnya ahli renang atau ahli selam, berapa lama ia bisa bertahan di dalam air? Ia pasti akan muncul ke permukaan karena ia membutuhkan alamnya kembali. Dan semasa ia berada di dalam air gerakannya akan semakin melamban.

Lalu kebalikannya. Jika ikan hiu yang berada di darat dan melawan anak kecil yang memegang pisau maka sudah pasti yang menang adalah anak kecil pemegang pisau.

Begitu juga hakikatnya kita dengan jin. Apabila jin masuk ke alam manusia jangan pernah takut kepadanya persis seperti pernyataan Imam Mujahid. “Bila engkau melihat setan menampakan diri kepadamu dalam wujud apa saja, maka hinakanlah ia. Ambil benda apa saja, dan lemparkan kepadanya. Sambil membaca bismillah”.

Seperti yang terjadi pada Nabi Muhammad SAW. Dalam shalatnya setan menganggu Nabi. Nabi langsung mencengkram setan dengan tangannya. Ia kemudian memegang lehernya.  Setan tersebut langsung mengecil sampai sebatas lutut dan lidahnya terjulur. Maka dari itu dalam perjanjian di alam jin, haram hukumnya bagi jin menampakan diri di hadapan manusia. Apalagi manusia tersebut adalah manusia yang beriman.

Lalu jin manakah yang mampu menampakan diri pada manusia? Yaitu hanyalah jin yang sudah berusia ratusan hingga ribuan tahun. Seluruh jin dan setan yang ada akan mati dan kita dapat membunuhnya jika kita mau.

Saat ia mengganggu kita allah memberikan senjata, salah satunya yaitu surat Al-Baqarah ayat 255 (ayat kursi), dengan membacakan doa dari surat ini, kita bisa membakar setan serta menghanguskannya.

Reporter:  Dhelana Unggul Parastri

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here