Nasib Jamu Gendong yang Kian Langka

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mungkin 10 tahun lalu jamu gendong keliling sangat mudah ditemui, terutama di kampung-kampung. Maklum para penjual jamu yang rata-rata kaum hawa berkeliling menjajahkan jamu racikannya.

Masyarakat pun tahu kapan jamu gendongnyalewat depan rumah atau kapan sang penjual jamu ini tidak datang karena sudah berlangganan.

Biasanya sang penjual harus menempuh jalan kaki berkilo-kilo meter. Di pinggangnya berisi beras kencur, jahe, temulawak hingga kunyit.

Selain itu, di dalamnya ada plastik hitam berisi jamu galian singset, jamu uyup-uyup, pegal linu, jamu sehat laki-laki, jamu sehat perempuan, madu dan juga telor ayam.

“Jamu… jamu… mba,mas…jamu…jamu… galian singset, pegal linu, jamu sehat perempuan ada mba, jamu sehat laki-laki ada mas,” begitu ucapan yang sering terdengar dari sang penjual jamu.

Saking seringnya berkeliling di kaampung-kampung, sang penjual juga sudah hafal siapa yang sering beli jamunya. Mana ibu-ibu, mana anak gadis dan anak-anak yang suka minum jamu.

Ada juga yang cuma ngelirik-lirik saja. Bahkan ada yang sengaja datang ke penjual jamu gendong karena ingin melihat penjual jamunya. Maklum perawatan tubuh tukang jamu dianggap lebih segar dan menarik dipandang.

Dari segi harga, tentu lebih murah di banding harga kios. Wajarlah karena di kios harus bayar sewa lahan, bayar listrik dan karyawan-karyawan.

Demikian sedikit nostalgia dengan penjual jamu gendong yang biasa muncul di depan rumah tiap pagi atau sore.

Reporter: Afina Usaimatu Zakiyah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini