Mengulik Kebenaran Asal-Usul Asteroid Merah

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Pada tahun 2016, peneliti menemukan sebuah asteroid berwarna merah, di Hawaii, Amerika Serikat. Asteroid ini ternyata punya nama. Asteroid Kamo’oalewa, yang berarti “fragmen langit yang bergerak teratur”.

Mengenai ukurannya, kamo’oalewa memiliki panjang sekitar 40 meter. Dan secara teknis menjadi satelit semu, yakni obyek yang mengorbit pada jarak yang hampir sama dengan jarak orbitan bumi.

Menurut ilmuwan, sebenarnya ada sekitar lima satelit semu, namun hanya kamo’oalewa yang paling praktis. Biasanya di bulan April, kenampakan kano’oalewa akan sangat jelas. Dan pengamatan dari bumi cukup hanya dengan menggunakan teleskop besar.

Dalam peredarannya, kamo’oalewa mengitari matahari dalam jalur paralel. Ia memiliki orbit yang relatif dekat dengan bumi.

Sejak penemuannya, asal-usul kamo’oalewa masih menjadi misteri di kalangan ilmuwan. Pasalnya, banyak penelitian yang menunjukkan teori yang berbeda-beda mengenai kamo’oalewa.

Juan Sanchez, seorang astronom dari Universitas Arizona, mengatakan bahwa asteroid ini memiliki warna merah yang mengindikasikan adanya kandungan mineral logam. Ia mengungkapkan kamo’oalewa terbuat dari mineral silikat.

Kamo’oalewa terlontar karena adanya tabrakan antara meteor dan bulan, sehingga Sanchez memperkirakan jika material kamo’oalewa kemungkinan berasal dari pecahan permukaan bulan.

Menurut Sanchez, hal menarik dari kamo’oalewa adalah wujudnya tidak seperti asteroid-asteroid sebelumnya. Namun kecenderungan wujudnya lebih mirip dengan bulan.

Sementara, Benjamin Sharkey, seorang astronom dari Universitas Arizona yang tak lain adalah rekan Sanchez, juga melakukan penelitian terkait kamo’oalewa. Hasil dari penelitiannya adalah kamo’oalewa adalah asteroid normal.

Kemudian, ada teori lain yang menyebutkan bahwa kamo’oalewa merupakan bagian asteroid trojan, sebuah material yang tidak berasal dari bulan ataupun bumi.

Dan menurut penelitian terbaru, ternyata asteroid ini adalah bagian dari bulannya bumi.

Memang, untuk mengetahui hasil temuan yang akurat, butuh sampel. Namun rupanya para peneliti memiliki sejumlah alasan untuk meyakini kebenaran teori tersebut.

Rencananya, Cina akan melakukan penelitian untuk mendapatkan sampel kamo’oalewa. Penelitian ini dilakukan dengan cara meluncurkan misi robotic, yang akan mendarat langsung di kamo’oalewa. Diharapkan dari misi ini, dapat diketahui asal-sul kamo’oalewa secara lebih pasti.

Reporter: Intan Nadhira Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini