Mengerikan! Ada 800 Tengkorak Manusia di Danau Roopkund

Baca Juga

MATA INDONESIA, LHASA – Semula gunung Trisul di negara bagian Uttarakhand Tibet tampak seperti pegunungan es pada umumnya. Namun siapa sangka, di dasar lerengnya terdapat salah satu danau yang dipenuhi oleh ratusan kerangka manusia.

Sejak ditemukan pada tahun 1942 oleh seorang penjaga hutan, kini nasib mayat mayat itu terlihat berserakan di danau bernama Roopkund tersebut. Akan tetapi, keberadaan mereka hanya bisa ditemukan ketika salju mencair. Nah, di kesempatan itulah para antropolog dan ilmuwan berbondong bondong untuk mempelajari kerangka manusia tersebut.

Menariknya, jumlah tengkorak manusia itu tidak sedikit yaitu sekitar 600 hingga 800 orang. Maka tak heran para ahli kebingungan saat meneliti kerangka kerangka tersebut. Saking bikin penasarannya, pemerintah setempat sepakat untuk menjadikan danau itu sebagai tempat pariwisata. Setidaknya agar masyarakat tahu bahwa di tempat itu ada segudang misteri yang belum terungkap kebenarannya.

Merujuk kembali kepada kerangka kerangka tersebut, banyak sekali masyarakat yang bertanya tanya. Siapakah orang orang itu? Kapan dan bagaimana mereka mati? Serta dari mana asal mereka? Saat ini ada beberapa teori dan spekulasi yang dilontarkan oleh para ahli.

Teori lama menyebut bahwa jenazah itu berasal dari keluarga kerajaan India yang tewas dalam badai salju sekitar  870 tahun lalu. Kemudian, ada yang mengatakan bahwa beberapa mayat itu merupakan tentara India pada tahun 1841 ketika sedang mengivansi wilayah Tibet. Teori lain beramsumsi bahwa tempat itu merupakan kuburan untuk para korban yang terkena wabah.

Tidak sampai disitu, ada juga yang menyebut bahwa kerangka kerangka tersebut merupakan korban dari insiden bencana pada abad ke-9. Namun sayang, studi yang dilakukan oleh 28 peneliti dari 16 institusi asal India, AS, dan Jerman mengatakan bahwa semua asumsi itu tidak tidak benar. Hal itu karena mereka telah melakukan analisis genetik pada 38 mayat dan hasilnya menyebut bahwa mayat mayat itu tewas sekitar 1.200 tahun yang lalu. Pernyataan itu dikatakan langsung oleh Eadaoin Harney, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Harvard yang menjadi peneliti utama dalam studi tersebut. “Itu membantah penjelasan manapun yang melibatkan suatu peristiwa bencana sebagai penyebab kematian mereka. Namun, masih belum jelas apa yang terjadi di Danau Roopkund, setidaknya sekarang kita tahu bahwa kematian orang orang ini tidak bisa dikaitkan dengan satu peristiwa,” kata Eadaoin Harney.

Menariknya, studi genetika menunjukan bahwa orang orang yang mati di danau itu sebagian berasal dari Asia Selatan. Sementara sisanya merupakan orang yang pernah tinggal di tanah Eropa, khususnya di pulau Kreta, Yunani. Melihat kondisi tersebut, bisa diartikan bahwa jenazah jenazah itu bukanlah penduduk asli setempat melainkan para pendatang. Akan tetapi, asumsi itu bisa saja salah karena para ahli tidak menemukan barang dagangan maupun senjata milik mereka.

Namun, bisa juga benar karena disana terdapat beberapa prastasti di kuil setempat. Yang artinya, jenazah jenazah itu pernah berkunjung untuk melakukan ziarah massal di Danau Roopkund. Tapi karena cuacanya yang sangat dingin, mereka tewas secara bersamaan. Lalu, bagaimana orang orang itu bisa mendarat di danau terpencil tersebut? Untuk penduduk setempat mungkin bisa untuk sampai kesana, tapi tidak untuk orang orang Eropa yang letaknya sangat jauh.

Reporter : R Al Redho Radja S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini