Melawan Fasisnya Indonesia Tanpa Pacaran

Baca Juga
By: Revina VT

MINEWS.ID – Dari sekian banyak teladan Rasul, Indonesia Tanpa Pacaran alias ITP memilih untuk fokus ngatain orang yang pacaran dan mempromosikan poligami serta nikah muda.

Bisa dibilang, sungguh luar biasa pemilihan target pasar ITP ini. Yakni muda-muda yang berbirahi seperti binatang yang tidak bisa ditampung lagi sehingga celup-celup halal adalah pilihannya. Emejings!

Alih-alih mempromosikan menikah dan bertanggung jawab, ITP lebih memilih untuk menghakimi muda-mudi yang berjuang keras untuk masa depan agar kelak keturunan, orang tua, dan pasangannya bisa hidup enak tanpa harus ikut demo bayaran.

ITP ini sungguh menarik, belum cukup menghakimi orang pacaran dan mempromosikan nikah muda kepada muda-mudi berbirahi tinggi, ITP juga gemar sekali menyamakan wanita dengan benda, makanan, dan binatang.

Sejauh yang saya ingat, wanita disamakan dengan kura-kura, wanita disamakan dengan permen lolipop, wanita disamakan dengan lapis legit, wanita disamakan dengan bunga mawar. Saya sungguh salut dengan kemampuan admin ITP.

Kata siapa jualan ITP yang suka menghina-hina ini tidak laku? Jangan salah pikir saudaraku, justru jualannya ini laku keras. Buktinya pengikut instagram ITP hampir menembus 1 juta-an pengikut loh.

Iya, ternyata terdapat 1 juta muda-mudi yang gampang tinggi birahinya dan ‘becek’ di Bumi Pertiwi kita.

Buat kalian tahu, pacaran menurut ITP adalah pintu gerbang perzinahan, tapi tidak pernah sama sekali ITP berani mengangkat berbagai masalah rumah tangga yang dialami ketika memutuskan untuk menikah.

Dimulai dari perbedaan kebiasaan, perbedaan opini, hingga kesulitan ekonomi karena tidak matangnya kesiapan finansial namun memutuskan untuk menikah yang berujung pada kekerasan dalam rumah tangga hingga perceraian di usia rumah tangga yang baru seumur jagung.

Pacaran hanya membuang-buang waktu toh akhirnya nanti juga ditinggalkan. Sekali lagi, ini menurut ITP.

Loh, pacaran itu sebuah proses pembelajaran untuk mengenal satu sama lain loh? Kalo ga kenal, terus tiba-tiba kawin ternyata eh ternyata ditipu? Dipukulin? Ditinggal?

Janda dan duda akhirnya merajalela? Apakah ITP mau tanggung jawab? Oh tentu tidak, karena admin ITP sibuk menghitung hasil penjualan aksesoris dan kaos tentunya, belum lagi disibukkan dengan otak yang harus berpikir keras hinaan apalagi yang harus ia lontarkan untuk manusia yang pacaran.

Tapi seburuk apapun ITP di mata saya, saya menemukan sebuah kebaikan di ITP yang tidak mungkin saya dapatkan di tempat lain, yakni..
“Bertingkahlah sesuci mungkin, niscaya kau akan memiliki kewenangan untuk mengolok orang lain dengan aman, karena siapapun yang menolak untuk kau hina dapat dipastikan mereka itu KAFIR”

HIDUPPPPP INDONESIA TANPA PACARANNNNN!

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini