Marcello Lippi, Sukses di Juventus dan Italia

Baca Juga

MATA INDONESIA, TURIN  – Italia memiliki banyak pelatih berkualitas yang dikenal dunia, seperti Roberto Mancini, Massimiliano Allegri, dan Antonio Conte. Akan tetapi, nama Marcello Lippi selalu memiliki tempat khusus untuk para para penggemar Juventus dan Italia.

Marcello Lippi salah satu pelatih terbaik Italia. Ada satu kelebihan yang dimiliki Lippi dibandingkan pelatih-pelatih top Italia lainnya. Lippi berprestasi di level klub dan internasional.

Bersama Juventus, Lippi meraih lima Scudetto Serie A dan satu titel Liga Champions. Di level internasional, Lippi mampu mengantarkan Italia jadi juara Piala Dunia 2006. Di final yang kontroversi karena ada tandukkan Zinedine Zidane pada Marco Materazzi, Italia mengalahkan Prancis dalam adu penalti.

Liga Champions dan Piala Dunia, dua gelar itulah yang membuat Lippi istimewa. Hingga kini, Lippi masih tercatat sebagai satu-satunya pelatih asal Italia yang menjuarai Liga Champions dan Piala Dunia. Pelatih Italia lain belum sanggup menyamai pencapaian Lippi.

Juventus meraih titel Piala Champions/Liga Champions mereka yang kedua (belum bertambah hingga sekarang) pada musim 1995-1996. Lippi adalah pelatih terakhir yang membawa Juventus juara Piala/Liga Champions. Dalam partai final di Stadio Olimpico, Roma, 22 Mei 1996, Juventus mengalahkan Ajax Amsterdam.

Marcello Lippi meraih sembilan trofi pada periode pertamanya sebagai juru taktik Juventus. Lippi memulai perjalanan bersama Juventus dengan menjuarai Liga Italia dan Coppa Italia pada musim debutnya.

Lippi total meraih 13 trofi bersama Juventus dalam dua periode kepelatihan. Prestasi Lippi bersama Juventus pada musim 1995-1996 dan 1996-1997 membuatnya menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia.

Penulis : Faddly Rhamadan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Okupansi Hotel di DIY Terlambat Meningkat, PHRI masih Optimistis Target Tercapai 90 Persen

Mata Indonesia, Yogyakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengakui bahwa tingkat keterisian hotel di wilayahnya selama libur Lebaran tahun ini sedikit di bawah prediksi. Penundaan liburan hingga prioritas acara keluarga di rumah tampaknya menjadi faktor utama dalam hal ini.
- Advertisement -

Baca berita yang ini