Kota-kota yang Hilang Karena Bencana Alam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bencana alam ternyata bisa menenggelamkan sebuah kota. Sebagai contoh legenda Atlantis, kota yang hilang akibat bencana alam dan jatuh ke bawah laut.

Menurut mitos, kota ini tenggelam karena para dewa kesal terhadap kelakukan penduduk kota ini. Namun, menurut penelitian ilmiah, kota ini tenggelam murni disebabkan oleh gejala geologis.

Seiring waktu, reruntuhan dan situs-situs kota tersebut muncul di sejumlah sungai atau danau. Sehingga akhirnya terbongkar kenapa kota-kota ini hancur dan harus tenggelam ke bawah laut. Berikut kota-kota yang hilang

  1. Thonis-Heracleion

Berdiri di sekitar abad kedelapan SM. Kota Thonis-Heracleion berfungsi sebagai pelabuhan dan pintu gerbang masuk ke Mesir untuk semua kapal yang datang dari Yunani. Pamor kota ini perlahan-lahan hilang setelah salah satu panglima Alexander dari Yunani mendirikan kota Alexandria sekitar 331 SM. Puncak kejayaan kota Thonis-Heracleion antara abad keenam dan keempat SM.

Bangunan menyebar di sekitar kuil pusat, dengan sistem kanal yang menghubungkan berbagai bagian kota. Rumah dan bangunan keagamaan lainnya berdiri di pulau-pulau dekat pusat Thonis-Heracleion.

Namun, kota itu kemudian tenggelam pada abad ke delapan Masehi. Beberapa sejarawan mengatakan penyebabnya hancurnya kota ini akrena naiknya permukaan laut serta runtuhnya sedimen yang tak stabil.

Seorang arkeolog kelautan Franck Goddio yang menemukan dan meneliti kota ini di dasar laut mengatakan baru 3 persen dari kota tenggelam ini yang berhasil ditemukan. Padahal sudah 20 tahun sejak pertama kali seorang penyelam menemukan kota ini.

Beberapa peneliti berhasil menemukan benda-benda bersejarah di Thonis-Heracleion, termasuk di antaranya adalah 700 jangkar kuno, koin emas dan timbangan, serta lusinan sarkofagus batu kapur kecil berisi hewan mumi. Pada tahun 2020, peneliti menemukan kerangka kapal militer dari abad kedua SM yang masih terpelihara dengan baik.

  1. Neapolis

Kota Neapolis, kota penting di era kekaisaran Romawi kuno ini ditemukan tak jauh dari kota Nabeul, timur laut Tunisia. Sebagian dari Neapolis tenggelam akibat gempa dan tsunami pada 21 Juli tahun 365 Masehi.

Pada saat itu, tak ada alat ilmiah untuk mengukur besarnya gempa. Para sejarawan memperkirakan gempa terjadi sebanyak dua kali dengan kekuatan paling besar mencapi 8,0 magnitudo. Kekuatan pergerakan bumi itu mampu memisahkan beberapa bagian dari wilayah Kreta hingga sejauh 10 meter.

Saat ditemukan oleh para peneliti dari Tunisian National Heritage Institute dan University of Sassari di Italia, reruntuhan Neapolis terbentang lebih dari 20 hektare. Meski terendam ribuan tahun, wujudnya masih terlihat jelas. Mulai dari jalan, monumen hingga sekitar seratus tangki yang digunakan untuk menghasilkan garum – saus ikan fermentasi yang menjadi bumbu populer di Roma kuno dan Yunani.

  1. Kota Baia, Italia

Baia seperti Las Vegas pada era kekaisaran romawi kuno. Sama-sama mendapat julukan surga dunia. Pada 2.000 tahun lalu, di sanalah politikus, kaum kaya dan penguasa datang untuk memuaskan nafsu duniawi mereka.

Kota yang mendapat julukan surga dunia. Sebuah kota hiburan yang berjarak 30 kilometer dari Naples itu memiliki air dengan kandungan mineral dan iklim hangat. Masyarakat Romawi kuno mendatangi Baia untuk berlibur.

Saat itu, kota ini berada di Daratan Phlegraean (berapi) karena rekahan kawah gunung berapi yang banyak ditemui di sana.

Baia sebagai ‘kota penuh dosa’ adalah legenda. Kota ini perlahan-lahan hancur lebur karena aktivitas vulkanik. Permukaannya beberapa kali naik turun akibat panas bumi dan gerak seismik, membuat sebagian besar wilayahnya terkubur di bawah laut hingga kini.

  1. Saeftinghe, Belanda

Permukiman ini tenggelam pada tahun 1584. Di daerah rawa yang kini terkenal sebagai Tanah Tenggelam Saeftinghe, dulunya ada sebuah desa yang makmur. Pada abad ke-13, orang-orang di sana mengeringkan rawa tersebut sehingga mereka bisa membangun di tanah yang subur.

Mereka juga membangun tanggul di sekitar tanah reklamasi untuk melindunginya dari banjir. Sebagian besar tanah di sekitar Saeftinghe hilang dalam banjir pada 1570. Tetapi bencana terakhir datang selama Perang 80 Tahun pada 1584.

Tentara Belanda yang berperang dalam perang kemerdekaan dari Spanyol terpaksa menghancurkan penghalang tanggul terakhir saat mempertahankan Antwerpen. Akibatnya, aliran air Scheldt mengambil alih kota tersebut.  Saat ini, permukiman itu terkubur di bawah lapisan pasir dan tanah liat. Ada penemuan batu bata permukiman di daerah tersebut yang kemungkinan besar milik biara yang tersapu oleh banjir.

  1. Port Royal, Jamaika

Kota ini mendapat julukan sebagai surga bajak laut Karibia. Tenggelam pada 7 Juni 1692. Kota ini adalah kota paling jahat di Bumi karena tak ada peraturan dan berantakan. BBC, menulis gempa bumi dahsyat dan tsunami yang mengikutinya menyeret dua pertiga kota tersebut ke bawah gelombang air.

Guncangan dan gelombang air yang kuat menyapu 2.000 atau lebih bangunan bata, yang tergeser dan mengalir ke laut. Dari perkiraan 6.500 penduduk kota pada saat itu, 2.000 tewas dalam gempa bumi dan tsunami tersebut. 3.000 lainnya meninggal karena cedera dan penyakit setelahnya.

Reporter : Alyaa

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini