Kenapa Harus Greenwich yang Jadi Patokan Waktu Dunia?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mungkin sebagian orang bertanya, kenapa patokan jam dunia berada di Greenwich? Indonesia baru mengadopsi waktu standard internasional tersebut berpuluh-puluh tahun setelahnya.

Waktu yang dimiliki sekarang merupakan sebuah kesepakatan internasional yang mengadopsi waktu di Greenwich, London, Inggris, yang disebut Greenwich Mean Time (GMT).

GMT digunakan sebagai patokan waktu di seluruh dunia yang kemudian disebut Universal Coordinated Time (UCT). Seolah-olah ada satu garis lurus yang melintasi Greenwich dan membelah bumi menjadi Barat dan Timur. Garis ini disebut dengan garis bujur.

Persoalan munculnya pengaturan standar waktu dunia ini karena teknologi Kereta Api makin Berkembang. Ketika kereta api melalui daerah dengan waktu lokal yang berbeda, hal ini membuat para penumpang kereta api kebingungan dengan waktu tujuan mereka.

Biasanya setiap daerah memiliki pengamatan waktunya sendiri-sendiri dengan mengamati gejala-gejala alam. Tapi waktu yang dimiliki sebelumnya tidaklah akurat dan tidak standar, sehingga setiap orang memiliki waktunya sendiri-sendiri.

Sir Standford Fleming  mengusulkan perlu adanya standard waktu dunia di akhir tahun 1870. Pada tahun 1884, diselenggarakan Konferensi Meredian yang bertempat di Washington DC yang dihadiri oleh 27 utusan dari berbagai negara dan memutuskan setiap Negara dibagi menjadi 24 zona waktu, dengan setiap zonanya selebar 15 derajat bujur bumi dan dimulai dari Greenwich di England.

Penetapan Greenwich Mean Time (GMT) tidak lepas dari sejarah ditetapkan kota tersebut oleh Royal Observatory pada tahun 1675 untuk keperluan navigasi pelayaran kerajaan Inggris.

Dari Greenwich-lah, bumi dibagi menjadi garis – garis bujur imajiner. Setiap 15 derajat sama dengan satu jam. Karena satu putaran bumi itu memakan waktu 24 jam, perbedaan waktu satu jam adalah 360 derajat / 24 = 15 derajat garis bujur.Setiap 15 derajat dari sanan dihitung berbeda satu jam dalam hitungan 24 jam. Perhitungan hari dan penanggalan internasional pun bermula dari bujur yang berjarak 180 derajat dari Greenwich.Inilah pembagian zona yang dirintis oleh orang Kanada, Sir Stanford Fleming(1827 – 1915).

Indonesia memiliki 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). Waktu di zona WIB adalah GMT+7, waktu di zona WITA adalah GMT+8, dan waktu di zona WIT adalah GMT+9.

Reporter : Mega Suharti Rahayu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini