Ini Struktur Hierarki dalam Gereja Katolik, Beda Jauh dengan Protestan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kebanyakan orang mungkin berpikir antara agama Katolik dan Protestan tak ada perbedaan yang mencolok. Meski demikian, kalau ditilik lebih dalam dari sisi struktur hierarki, Katolik berbeda jauh dengan Kristen Protestan.

Secara organistoris, Gereja Katolik di seluruh dunia adalah satu. Tidak terpecah dan tidak terbagi dalam sekte, aliran, maupun organisasi yang otonomi laiknya gereja Protestan. Tetapi secara hierarki memiliki satu garis organisasi, satu iman, satu baptisan, satu liturgi (tata peribadatan), satu pimpinan, dan satu Tuhan.

Gereja Katolik dipimpin oleh seorang Paus sebagai pimpinan tertinggi di seluruh dunia. Paus berkedudukan di Vatikan, Roma, Italia. Paus membawahi seluruh Kardinal dan Uskup di seluruh dunia.

Sementara seorang uskup adalah pimpinan umat Katolik pada suatu wilayah Keuskupan (diocesan). Uskup membawai wilayah Keuskupan yang dibagi dalam wilayah Paroki-Paroki.

Selanjutnya Pastor Paroki, merupakan pimpinan gereja yang memimpin umat Katolik dalam sebuah wilayah paroki. Di bawah paroki diatur wilayah-wilayah kecil lagi sesuai kebijakan keuskupan dan paroki setempat.

Di mana pimpinan umat di bawah wilayah paroki ini dipegang oleh awam (umat biasa yang bukan termasuk hierarki). Pembagian wilayah di bawah paroki ini pada umumnya adalah wilayah atau stasi.

Di bawah wilayah atau stasi dibagi lagi dalam wilayah yang lebih kecil yang disebut lingkungan atau kring. Bila terlalu luas, dibagi lagi dalam wilayah blok.

Reporter : Anastasia Irawati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini