Home Kisah Hanya Semalam, Perjalanan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Mi’raj

Hanya Semalam, Perjalanan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Mi’raj

0
563

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jarak Mekah ke Palestina di zaman Nabi Muhammad SAW membutuhkan waktu hingga 40 hari lamanya. Perjalanan pada zaman itu masih menggunakan Unta atau berjalan kaki. Pada peristiwa Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW hanya melakukan perjalanan dengan waktu yang singkat. Dan dalam waktu sekejap.

Bila dibandingkan di zaman sekarang menggunakan pesawat terbang, perjalanan itu hanya memakan waktu 3– 4 jam. Artinya, Nabi sudah memberikan contoh di masa depan bahwa jarak jauh pun bisa ditempuh dalam waktu cepat.

Nah, lalu apa transportasi Nabi Muhammad SAW yang dapat menuju Yerussalem dalam waktu sekejap?

Transportasi Nabi Muhammad SAW saat itu adalah Buraq,  kendaraan yang disediakan oleh Allah SWT. Buraq yang dinaiki oleh Nabi Muhammad SAW adalah hewan berwarna putih panjang yang berukuran besar. Buraq juga memiliki sayap yang indah. Kecepatan yang dimiliki buraq sangatlah cepat, dalam sekejap buraq dapat menempuh sejauh mungkin.

Buraq awalnya berasal dari kata “barqu” yang memiliki arti “kilat”. Dari penjelasan tersebut , Buraq merupakan kendaraan yang mempunyai kecepatan melebihi gerakan cahaya. Tidak ada kendaraan secepat apapun yang mampu mengalahkan kecepatan dari Buraq.

Pada malam sebelum mengalami Isra dan Mi’raj, Nabi tengah bermalam di rumah Hindun binti Abu Thalib, sepupu Nabi.

Setelah tidur sejenak, Nabi terjaga dan mengunjungi Kabah. Nabi mengantuk hingga terlelap. Saat itulah Jibril datang, membangunkannya hingga 3 kali. Oleh Jibril, Nabi kemudian dibawa ke seekor mahluk seperti kuda namun berkepala manusia. Mahluk itu bernama Buraq.

Dalam kitab Qishshah Mi’rajin Nabi karya Syekh Najmudin Al Ghoidzi, ada penggambaran perjalanan dari Kabah ke Baitul Maqdis. Nabi SAW mengalami perhentian beberapa kali. Yaitu di Madinah, dekat Sajarah Musa, tempat Nabi Musa berteduh saat diburu Raja Firaun, Bukit Sinai, hingga Betlehem tempat kelahiran Nabi Isa.

Nabi juga sempat melihat Jin Ifrit yang membuntuti Nabi dengan membawa Obor.

Dalam perjalanannya, Nabi melihat beberapa penampakan. Misalnya Nabi melintasi sekelompok orang yang sedang bercocok tanam, lantas langsung memanen hasilnya. Nabi juga mencium aroma harum Masyitoh, wanita yang memegang teguh keyakinannya kepada Allah, meski ia dan anak-anaknya mendapat hukuman yaitu masuk dalam penggorengan bersama.

Tak hanya itu, Nabi bertemu dengan sekelompok orang yang memukul kepalanya dengan palu hingga pecah. Lantas kepala itu utuh kembali dan terus mendapat pukulan. Ini adalah gambaran orang yang malas atau meninggalkan salat salah wajib.

Nabi juga melintasi sekelompok orang yang hanya mengenakan pakaian untuk menutupi kemaluan dan memakan tumbuhan berduri. Mereka adalah gambaran umat yang enggan berzakat meski sudah waktunya.

Nabi juga bertemu orang yang memakan daging busuk, sebagai perumpamaan umat yang berzina.

Nabi juga bertemu sekelompok orang yang berenang di sungai darah dan anehnya batu-batu beterbangan ke arah orang-orang itu.

Nabi bertemu dengan orang-orang yang mengumpulkan kayu bakar, mengikat dan memanggulnya, tetapi beban kayu bertambah. Mereka adalah umat yang banyak mengambil tanggungan.

Nabi juga melintasi orang yang saling mengguntingi lidah dan bibir dengan gunting besi, gambaran ahli fitnah.

Nabi bertemu kaum yang mencakar wajah dengan kuku tembaga, gambaran orang yang gemar mengumpat dan menyebarkan aib.

Nabi berjumpa pula dengan wanita yang memakai perhiasan serbaindah, yang merupakan gambaran dunia yang bsa melalaikan orang dari akhirat. Kelak akan ada perwujudan lain, wanita itu menjadi tua renta, yang menandakan betapa dekatnya dunia menuju hari kiamat.

Sesampainya di Baitul Maqdis, Nabi mengerjakan salat dua rakaat. Nabi lantas mendapat tiga gelas dengan isi yang berbeda-beda. Yaitu khamr (arak), susu, dan air putih. Nabi memilih susu.

Setelah itu, Nabi Muhammad SAW melakukan miraj. Ia  melewati langit dunia menuju Sidratul Muntaha. Dalam perjalannya Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi di setiap langit.

  • Nabi Adam di langit pertama
  • Nabi Isa dan Yahya di langit kedua
  • Nabi Yusuf di langit ketiga
  • Nabi Idris di langit keempat
  • Nabi Harun di langit kelima
  • Nabi Musa di langit keenam, dan
  • Nabi Ibrahim di langit ketujuh.

Pada akhirnya, Nabi Muhammad SAW. mencapai Sidratul Muntaha. Nabi mendapatkan perintah untuk mengerjakan salat wajib 5 waktu yang menjadi titik penting perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam tersebut.

Reporter : R AL Redho Radja S

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here