Goodbye Trump! Twitter Hapus Permanen, Facebook Perpanjang Penangguhan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Twitter memutuskan untuk menutup secara permanen akun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump @realDonaldTrump pada Jumat, 8 Januari 2021. Keputusan ini diambil setelah perusahaan asal California itu merasa Trump melakukan banyak pelanggaran ketentuan dan berisiko adanya hasutan kekerasan lebih lanjut.

Penutupan akunnya tersebut termasuk larangan bahwa Trump tidak dapat lagi mengakses akunnya selamanya serta cuitan dan gambar profilnya sudah dihapus. Sebelum ditangguhkan, Trump memiliki 88,8 juta pengikut di Twitter.

Trump sempat diblokir sementara oleh Twitter pada 6 Januari saat terjadi kerusuhan di Gedung Kongres Capitol AS ketika anggota parlemen melanjutkan sidang pengesahan hasil penghitungan suara Electoral atas pemilu 3 November 2020.

Banyak anggota parlemen dan bahkan mantan anggota pemerintahan Trump mengkritik Presiden asal New York itu karena menghasut para pendukungnya untuk melakukan protes dan mencoba menghentikan Kongres mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden di Capitol AS.

Selama kerusuhan berlangsung, Trump mencuit sejumlah pesan yang berpotensi mendorong tindakan kekerasan di Capitol AS, di mana dia merilis pesan video yang menekankan kembali klaimnya yang tidak berdasar bahwa telah terjadi kecurangan penghitungan suara dalam Pemilu Presiden AS. Selain itu, video tersebut juga menampilkan Trump yang mengatakan kepada para pendukungnya, “Kami mencintaimu.” dan meminta mereka untuk pulang ke rumah.

Kerusuhan itu mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan memicu seruan agar Trump melepas jabatannya melalui Amandemen ke-25 atau pemakzulan kongres.

Dalam cuitan terakhir sebelum akunnya dihapus, Trump mengatakan tidak akan datang pada pelantikan Joe Biden tanggal 20 Januari mendatang.

Awalnya, Twitter hanya menangguhkan beberapa cuitan Trump dari tampilan publik dan mengunci akunnya selama 12 jam sekaligus memberi peringatan jika Trump kembali melakukan pelanggaran kebijakan maka akunnya akan ditutup secara permanen. Namun, setelah kembali ke Twitter pada 7 Januari, Trump mengunggah pesan video yang kembali ‘mengganggu ketenangan’.

Setelah akun pribadinya ditutup, Trump mengunggah serangkaian cuitan baru di akun resmi kepresidenan AS @POTUS yang memiliki 33,4 juta pengikut di mana dia mengirim ‘pernyataan dari Presiden Trump’ yang menuduh Twitter ‘melarang kebebasan berbicara’ dan ‘berkolusi dengan Partai Demokrat dan Kiri Radikal’ untuk membungkamnya. Twitter lantas segera menghapus cuitan Trump tersebut.

Twitter juga menutup akun kampanye Trump @TeamTrump yang memiliki 2,3 juta pengikut. Sebelumnya, para pengikut Trump di akun itu telah diarahkan ke akunnya di Parler yang populer di kalangan konservatif karena pendekatan langsung terhadap moderasi konten. Namun, mengikuti jejak Twitter di hari yang sama, Google Alphabet menangguhkan Parler secara keseluruhan dengan alasan risiko menghasut kekerasan.

Sementara itu, Facebook melakukan hal serupa dengan memperpanjang penangguhan 24 jam awal pada akun resmi Trump menjadi yang tidak terbatas dan akan berlangsung setidaknya sampai akhir masa jabatan Trump. Facebook turut mengumumkan langkahnya yang akan mencari dan menghapus segala macam konten para penyerbu Gedung Capitol AS.

YouTube milik Google juga mengikuti langkah Facebook dan Twitter dengan menghapus video Trump di platform mereka yang didasari atas pelanggaran kebijakan dalam mengunduh konten berisikan ujaran kebencian terkait hasil pemilu AS.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini